Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Karakter melalui Kearifan Lokal Adat Moloku Kie Raha

Diperbarui: 16 Juli 2024   09:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Beredarnya video aksi pengeroyokan yang dilakukan sekelompok remaja di kota Ternate dengan latar belakang pendidikan SMP - SMA pada Senin, 20 Mei 2024 di sebuah akun instagram menuai banyak komentar akan perilaku sekelompok remaja tersebut yang dianggap kriminalitas atau karakter yang negatif.

Hal  tersebut masuk dalam kategori kenakalan dan kejahatan remaja . Aksi pengeroyokan itu juga  membuat masyarakat luas mempertanyakan pola asuh orang tua, lingkungan pergaulan dan sekolah bahwa perilaku tersebut merupakan  hasil dari gagalnya didikan, pengawasan orang tua, lingkungan pergaulan bebas, dan sekolah yang kurang memperhatikan serta memberi pengetahuan mengenai pendidikan karakter agar anak-anak berperilaku baik dalam kehidupan sehari -hari. Kejadian  ini menjadi perhatian penting bahwa orang tua, masyarakat dan sekolah perlu memberikan pengetahuan tentang pendidikan karakter.  Anak -anak perlu mendapatkan pendidikan karakter sejak usia dini dan harus dimaksimalkan pada usia sekolah dasar. Meski potensi yang baik sebenarnya sudah dimiliki sejak lahir tetapi potensi tersebut harus dibina dan dikembangkan melalui sosialisasi baik dari keluarga, masyarakat dan sekolah.

 Mengutip dari salah satu teori seorang filsuf dari Inggris, John Locke yaitu tabula rasa , bahwasanya anak yang baru lahir ibarat sebuah 'kertas kosong' yang mana membutuhkan orang dewasa untuk mengisi dan mewarnainya. Maka peran orang tua, masyarakat, dan guru adalah melakukan penanaman nilai - nilai baik dalam pendidikan karakter. Sebab anak belajar dengan cara meniru atau mencontohi hal -hal yang dilakukan orang lain terutama guru.

Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah proses pemberian tuntutan bimbingan kepada peserta didik untuk menjadi  manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, cipta, rasa, dan karsa. Pendidikan karakter juga dimaknai sebagai pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan  mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik - buruk , memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari - hari dengan sepenuh hati.

( Ki Hadjar Dewantara). Pendidikan karakter ini perlu diterapkan melalui ilmu pengetahuan yang dibantu juga orang -orang sekitar orang tua, guru serta masyarakat yang sangat penting untuk mengembangkan karakter anak.

Pendidikan karakter merupakan tanggung jawab bersama. Selain keluarga dan masyarakat sekolah menjadi basis utama dalam pendidikan karakter. Sekolah harus mampu untuk memanfaatkan sumber yang tersedia sebagai media pembelajaran pendidikan karakter, mulai dari lingkungan sekolah sampai dengan lingkungan   masyarakat. Pendidikan karakter terintegrasi dalam mata pelajaran yang menanamkan nilai-nilai yang bertujuan membentuk warga negara yang baik. Kedudukan pendidikan karakter di Indonesia sejajar dengan subjek- subjek mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, yang membedakan dengan mata pelajaran lainnya adalah bentuk pengajarannya. Pendidikan karakter di Indonesia pada umumnya diintergrasikan dengan mata pelajaran pendidikan kewarnegaraan. Selain itu pendidikan karakter juga wajib diintegrasikan melalui muatan kearifan lokal seperti yang terdapat dalam kurikulum merdeka.

Melihat kenakalan dan kejahatan remaja di atas, kita perlu memaknai kembali kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan ajar dalam meningkatkan karakter dan pengembangan diri anak sejak usia dini. sehingga dalam kehidupan anak - anak mengetahui dan menerapkan nilai-nilai kehidupan yang baik. Penerapan kearifan lokal dalam membentuk karakter pada anak dapat dilakukan dalam kegiatan sehari - hari misalnya seperti menggunakan bahasa daerah, mentaati adat, dan tradisi daerah sebagai acuan dalam hidup dimasyarakat, serta  dapat membiasakan anak untuk berperilaku sopan dalam kehidupan sehari - hari.

Kearifan Lokal

Kearifan lokal adalah pandangan hidup ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Dalam bahasa asing sering juga dikonsepsikan sebagai kebijakan setempat “local wisdom” atau pengetahuan setempat “local knowledge” kecerdasan setempat “local genius”. 

Menurut ( Suhartini : 2009), kearifan lokal merupakan sebuah warisan nenek moyang yang berkaitan dengan tata nilai kehidupan, dimana tata nilai kehidupan tidak hanya menyatu dalam bentuk religi, tetapi juga dalam budaya dan adat istiadat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline