Lihat ke Halaman Asli

Bella Pratama

Yashinta Bella

Perspektif Masyarakat Mengenai Perempuan Merokok

Diperbarui: 14 Juni 2022   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Yashinta Bella Pratama Anggraeny

Airlangga University

Rokok merupakan salah satu bahan adiktif yang mana memberi dampak ketergantungan bagi yang mengonsumsinya. Bahan adiktif pada rokok mengandung nikotin didalamnya. Jika seseorang sudah menghirup asap rokok dalam hitungan 7 detik maka nikotin akan sampai ke otak. Disamping dapat memberi dampak kecanduan, rokok juga memberikan impac yang buruk untuk kesehatan. Menurut KPAI (2013), para ahli kesehatan termasuk World Health Organization (WHO) telah meriset, bahwa untuk kesehatan rokok ini lebih banyak memberikan dampak negative bagi anak-anak dan terlebih bagi ibu hamil. Didalam rokok mengandung 4000 zat kimia dengan 200 jenis di antaranya berkarakter karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan dari rokok ini ialah pada asap utama yang masuk langsung keparu-paru perokok. Prilaku merokok ini sulit dihindari lagi bahkan sudah populer dalam kehidupan masyarakat Indonesia, dan menjadi budaya. Memang setiap individu mempunyai hak untuk memilih apa yang hendak ia lakukan, termasuk juga untuk menjadi perokok.

Lantas bagaimana jika yang mengonsumsi rokok adalah perempuan? Mengenai pemandangan wanita merokok sudah menjadi hal yang lumrah terlebih di perkotaan besar. Dengan seiring bergesernya zaman, jumlah wanita yang merokok semakain meningkat. Ancaman rokok untuk wanita tidak berbeda dengan yang terjadi pada pria. Bagi pengonsumsinya maka memiliki risiko yang sangat berbahaya yaitu kanker, jantung koroner dan penumpukan pada pembuluh darah, juga hambatan pada saluran pernapasan. Terlebih bahan tembakau yang terdapat didalamnya menimbulkan gangguan kesehatan pada organ reproduktif wanita. Begitulah dampak serius dari bahayanya merokok. Dilihat dari kodratnya kita tahu bahwa wanita ialah sosok yang lemah lembut tindakan dan prilakunya, yang tidak mempunyai fisik sekuat laki-laki. Pandangan semacam ini begitu kuat dalam masyarakat, sampai menyingsing ruang lingkup pada perempuan sangat tersekat.

Tersekatnya lingkup wanita bisa dilihat dari realitasnya, bahwa jika wanita dikaitkan dengan rokok, yang mana itu menandakan (simbol) yang dekat dengan maskulinitas seorang laki-laki. Keterkaitan antara rokok dan pria dalam sosial, menyingsing perempuan yang merokok menjadi terpinggirkan dari kehidupan sosial dalam masyarakat dan keberadaan dirinya sebagai identitas perokok akan menimbulkan figur yang buruk bagi pelakunya, mungkin hal semacam ini tidak berpengaruh pada aktivitas yang dikerjakan perempuan perokok. Para kaum wanita mempunyai opininya masing-masing, ada yang beranggapan bahwa perempuan yang merokok merupakan simbol dari pemberontakan terhadap hak istimewa kaum laki-laki dalam menjalankan aktivitas merokok. Yaa seperti yang biasa yang kita lihat di sekitar lingkungaan kita bahwa merokok sangat identik dengan sifat kemaskulinan seorang laki-laki, karena rokok bagi mereka secamacam atribut dalam sosialisasi gender laki-laki. Dalam konteks merokok, bagi laki-laki bukanlah sesuatu yang harus dipermasalahkan karena pada umumnya sebagian besar pengonsumsi rokok adalah laki-laki. Bukan sesuatu yang besar juga untuk di perbincangkan, tetapi yang menjadi masalah ketika perempuan merokok maka pasti menumbuhkan persepsi yang buruk. Mengenai rokok kerap kali di sangkut pautkan dengan simbol negative, dengan munculnya perdebatan pro dan kontra terhadap permasalahan rokok. Dari kedua perdebatan ini saling melemparkan opininya.

Menurut opini saya perempuan yang merokok adalah hak asasi mereka pilihan mereka, dimana hak perempuan merokok harus imbang juga dengan situasi dan kondisi mereka sendiri, maksudnya jangan sampai merugikan orang lain sebagai perokok pasif dan tidak membebani siapapun atas tindakan mereka. Jadi perempuan merokok itu bukanlah aib atau bahkan menjadi isu yang harus di permasalahkan dan diperdebatkan karena hal ini menyangkut hak asasi para perempuan. Masyarakat kerap kali menilai perempuan yang merokok sebagai wanita nakal, brutal, brandal, perempuan tidak benar, tidak punya norma, dan tidak tahu sopan santun dan masih banyak lagi. Opini semacam itu yang membuat ranah perempuan semakin tersekat. Tindakan masyarakat yang seperti itu membuat kaum wanita yang merokok menjadi terasingkan dalam lingkungan sosial mereka. Saya mempunyai beberapa teman wanita yang merokok dan masih sangat minim juga masyarakat yang menerima mereka dan tetap beranggapan positif. Menurut teman saya yang merokok, selagi mereka tidak merugikan oknum tertentu mereka tidak perduli dengan tanggapan miring orang terhadap mereka. Jika merokok dianggap sebagai gaya hidup bebas saya tidak setuju, karena penilaian saya terhadap teman saya yang perokok tidak seperti itu. Kata teman saya alasan mereka merokok salah satunya karena pelampiasan atas masalah yang dialami, dan setelah merokok mereka menjadi lebih legah dan lebih tenang. Jika seperti demikian kita harus menghargai cara masing-masing orang dalam mencari kebahagiaan dan ketenangan jiwanya. Terlepas dari itu semua tidak sepatutnya dijadikan patokan untuk menilai personality seseorang, jadi harus selalu berpikir positif dalam menilai sesuatu. Karena yang nampak dari luar, belum tentu sama dengan yang terjadi didalam. Maka dari itu lingkup paling dekat adalah kita sesama perempuan harus saling support dan menjunjung emansipasi wanita. Demikian merokok atau tidak adalah pilihan setiap orang, perempuan yang merokok juga ingin menunjukan diri sebagai manusia dengan pilihan bebas dan bertanggung jawab. Emansipasi adalah istilah yang diberikan untuk menguraikan usaha memperoleh hak persamaan derajat. Emansipasi wanita juga bentuk dari pelampiasan diri seorang wanita dari kedudukan sosial ekonomi yang rendah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline