PELATIHAN PEMBUATAN DAN PEMASARAN KERAJINAN TIE DYE PADA KOMUNITAS DASAWISMA TAMBAKREJO KOTA SEMARANG OLEH MAHASISWA PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2 TAHUN 2023 UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
Semarang, 29 Juni 2024 -- Dalam rangka memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di desa Tambakrejo yang tergabung dalam komunitas Dasawisma, mahasiswa PPG Prajababatan Gelombang 2 tahun 2023 dari Universitas PGRI Semarang mengadakan pelatihan pembuatan dan pemasaran kerajinan tie dye. Kegiatan ini berkolaborasi dengan ibu-ibu dari Komunitas Dasawisma RT.06/RW.01 di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan baru dalam pembuatan kerajinan tie dye yang dapat diaplikasikan pada kaos atau kain alas meja (taplak). Bahan yang digunakan mudah didapat dan harganya terjangkau, serta proses pembuatannya tidak terlalu sulit namun menghasilkan produk yang menarik dan bernilai jual tinggi. Diharapkan dengan keterampilan ini, ibu-ibu dapat menghasilkan produk yang indah dan unik yang kemudian dapat menjadi peluang usaha untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
Kegiatan pelatihan berjalan dengan lancar dan penuh semangat. Para ibu-ibu Dasawisma antusias mengikuti setiap langkah yang diajarkan oleh mahasiswa PGRI Semarang. Mereka tampak senang belajar teknik baru dan menghasilkan kerajinan tie dye mereka sendiri yang unik, menarik, dan bernilai tinggi.
Dalam pelatihan ini, ibu-ibu mengikuti serangkaian kegiatan yang meliputi:
1. Pengenalan tentang kerajinan tie dye.
2. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan tie dye.
3. Langkah-langkah pembuatan kerajinan tie dye, termasuk cara melipat kain dan melakukan pewarnaan pada kain.
4. Pengenalan platform media sosial yang dapat digunakan untuk memasarkan hasil kerajinan tie dye agar dikenal oleh masyarakat luas.
Praktik dilakukan dengan memberikan satu per satu kain mori kepada ibu-ibu Dasawisma. Siti Ulfatul Muawanah, salah satu mahasiswa, bersama dengan semua kelompoknya, memberikan arahan dan bimbingan dalam membuat lipatan, membuat larutan pewarna dengan ukuran yang ditentukan, serta melakukan pewarnaan pada kain yang telah dilipat. Setelah itu, dilakukan tahap evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan untuk menganalisis kesulitan dan hambatan yang dialami selama pelatihan.
Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan komunitas Dasawisma serta memberikan peluang bagi ibu-ibu untuk meningkatkan ekonomi keluarga melalui kerajinan tie dye.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H