Lihat ke Halaman Asli

Bella Umro Isyah

Mahasiswi di IAIN Jember Prodi PGMI D2 '19'

Aliran Parenialisme dalam Filsafat Pendidikan serta Tokoh-tokoh Pemikirannya

Diperbarui: 13 Mei 2020   22:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Assalamualaikum wr.wb.

Jangan pernah bosen ya membaca artikel saya hihihi...

Aliran Parenialisme: dari kata "parennial" yang dimaknai dengan "countinuing troughout the whole year atau lasting for a very long time", artinya adalah abadi atau kekal. Maksudnya adalah, parenialisme berisi keyakinan filsafat yang berpegang teguh kepada nilai nilai serta norma norma yang bersifat kekal dan abadi. Parenialisme adalah mazhab / aliran dalam pendidikan yang muncul di abad ke-20. Pendiri dari aliran ini ialah Aristoteles yang didukung dan kemudian diteruskan oleh St. Thomas Aquinas pada abad ke-13. Timbulnya aliran ini merupakan cara untuk menghadapi krisis yang sedang dialami manusia saat ini. Parenialisme sendiri melihat keadaan dunia dewasa ini penuh dengan kekacauan, ketidakpastian, terutama pada kehidupan moral, intelektual, dan sosikultural. Aliran ini memiliki empat prinsip dalam pembelajaran, yakni:

1. Kebenaran yang bersifat universal dan tidak terikat dengan tempat, waktu, dan juga orang. 

2. Pendidikan yang baik itu, mengikutsertakan pencarian pemahaman atas kebenaran.

3. Kebenaran bisa ditemukan pada karya-karya agung.

4. Pendidikan ialah kegiatan liberal untuk menumbuhkan akal pikiran beberapa pandangan tokoh parenialisme tentang pendidikan.

Tokoh-tokoh Pemikirannya:

 1) Robert Maynard Hutchins, lahir di Brooklyn tepatnya pada tanggal 17 Januari 1899- pada 14 Mei 1977 dan merupakan seorang filsuf pendidikan Amerika. Ia adalah peresiden serta kanselir dari Universitas Chicago (1945-1951) yang sebelumnya dekan Yale Low School pada tahun 1927-1929. Hutchins beranggapan bahwasannya pendidikan perlu menumbuhkan kecerdasan dan pengembangan harmoni dari seluruh daya manusia. Tujuan awal pendidikan harus menumbuhkan kekuatan nalar, ia juga menggambarkan bahwa pendidikan yang ideal ialah pendidikan yang menumbuhkan daya intelektual. Filsafat pendidikan Robert dilandaskan kepada premis, bahwasannya prinsip manusia merupakan rasional dan pengetahuan menempati kebenaran yang tetap, mutlak, serta universal. Hutchins juga menekankan bahwa pendidikan itu harus bersifat universal dikarenakan rasionalitas manusia ialah universal. Ia menghimbau kurikulum yang terdiri dari muatan-muatan yang kekal dan abadi.

2) Mortimer Jerome Adler, merupakan seorang penulis terkenal, pendidik, serta filsuf Amerika Serikat. Lahir tanggal 28 Desember 1902 dan meninggal dunia pada 28 Juni 2001. Menjadi seorang filsuf, ia berkarya dalam tradisi Aristotelian dan juga Thomistik. Ia menetap untuk waktu yang lama di kota New York, Chicago, San Faransisco, dan San Mateo, California.

Wassalamualaikum wr.wb.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline