Lihat ke Halaman Asli

Jelang Debat Pilwali, PDIP Surabaya Adakan Nobar di Kampung-kampung Sebagai Pendidikan Politik Warga Surabaya

Diperbarui: 19 November 2020   13:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wakil Sekretaris Bidang Eksternal DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Achmad Hidayat (Dokpri)

Surabaya -- Jelang Debat Publik II Calon Wali Kota Dan Calon Wakil Wali Kota Surabaya yang diadakan di Dyandra Convention Center (18/11), masing-masing tim pengusung tiap paslon mengadakan acara nobar (nonton bersama). Tak terkecuali tim dari paslon nomor urut 1, Eri Cahyadi dan Armudji.

Berdasarkan penuturan Wakil Sekretaris Bidang Eksternal DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Achmad Hidayat, terdapat beberapa titik nobar yang diadakan oleh pengurus maupun relawan. Lokasi-lokasi tersebut diantaranya, Krembangan, Tegalsari, Bubutan, Simokerto.

"Nobar ada di beberapa titik. Diantaranya diselenggarakan oleh Pengurus Anak Cabang (PAC) dan struktural. Seperti di dapil 3 yang dikomandoi Pak Anas Karno. Lalu ada di Kecamatan Krembangan, Tegalsari, Bubutan, Simokerto, juga posko-posko relawan. Selain itu di kantor DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya juga mengadakan nobar," ujar Achmad saat ditemui di kantor DPC PDI Perjuangan, Jalan Setail No. 8, Surabaya.

Suasana nobar di DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya (Dokpri)

Untuk menghindari terjadinya kerumunan, acara nobar debat publik II sengaja diadakan di beberapa titik yang tersebar di wilayah Surabaya dengan jumlah audience maksimal 50 orang. "Karena di masa pandemi Covid-19 ini kita tidak boleh berkerumun dalam jumlah banyak, sehingga menyiasatinya dengan melakukan nobar di kampung-kampung sebagai pendidikan politik warga Surabaya," tutur Achmad.

Achmad juga menjelaskan bahwa debat yang diselenggarakan di Dyandra Convention Center tidak ada pengerahan massa. Namun seandainya ada masyarakat yang ingin datang dan memberikan dukungan kepada Eri Cahyadi dan Armudji, pihaknya tidak bisa melarang asalkan mereka tetap mematuhi protokol kesehatan. (bfs)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline