Dampak KTT G20 bagi Masyarakat di Indonesia

Indonesia telah menjadi tuan rumah G20 pada bulan November 2022 yang diadakan di Bali. G20 merupakan forum kerja sama internasional dan multilateral tentang agenda ekonomi dan keuangan internasional. Beberapa Negara yang tercakup di G20 yaitu Australia, Argentina, Indonesia, India, Jerman, Prancis, Cina, Rusia, Arab Saudi, Turki, Inggris, Amerika Serikat dll. Total kegiatan yang diadakan 438 event dan diselenggarakan di 25 kota. 

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku sekretaris gabungan finance track presidensi G20 Indonesia menyatakan bahwa kegiatan tersebut membawa dampak positif pada perekonomian nasional pada laju ekonomi dua kuartal terakhir dan peningkatan PDRB pada kota setempat yang diselenggarakan event tersebut.

Dampak positif lainnya yaitu di sektor transportasi yaitu meningkatnya penjualan tiket dari berbagai jenis menuju lokasi kegiatan, dikenalnya fashion Indonesia di seluruh masyarakat Internasional khususnya untuk khas Bali, membangkitkan peluang recovery di ,di sektor pariwisata serta naiknya jumlah wisatawan yang masuk dari luar negeri ke Indonesia dan kesehatan. 

Dampak lainnya yaitu meningkatkan hubungan yang baik dalam bekerja sama, hubungan dengan masyarakat dan hubungan ekspor dan impor. Pada rangkaian kegiatan G20 di Indonesia melibatkan UMKM yang menyerap tenaga kerja sekitar 33.000 orang. Adanya peningkatan konsumsi domestik hingga Rp1,7 trilliun. 

Dalam jangka pendek tentunya akan membawa dampak positif terhadap kenaikan devisa Indonesia serta peningkatan okupansi perhotelan, villa dan penginapan lainnya selama G20 diselenggarakan. Dalam memanfaatkan waktu pertemuan G20 ini untuk mempertimbangkan kerjasama dengan semua para pelaku usaha yang ikut tergabung dalam rombongan tersebut agar dapat meningkatkan aspirasi pada proses aspirasi pemulihan tatanan negara berkembangan secara bersama dengan memanfaatkan teknologi dan kebijakan fiscal yang dilakukan.