Lihat ke Halaman Asli

Salsabila Nur

UMM Student

Insecurity: You are Your Own "Best" Critics

Diperbarui: 29 September 2021   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama : Salsabila Nur

NIM : 202110230311249

Insecurity : You Are Your Own "Best" Critics.

Kamu sering gak sih merasa bahwa diri kamu itu kurang? Atau merasa takut terhadap komentar orang lain yang akan ditujukan kepadamu? Kamu selalu membandingkan dirimu karena kamu tidak memiliki sesuatu yang orang lain punya? Kamu merasa bahwa afirmasi menjadi salah satu hal yang kamu butuhkan untuk berjalan kedepan? 

Well, it means you're insecure dan kamu gak sendiri. Sebelum kita masuk ke pembahasan lebih dalam mengenai insecure, mari kita bahas dulu pengertian insecure itu sendiri. Menurut kutipan dari buku Avoidance of Intimacy: An Attachment Perspective. Journal of Social and Personal Relationships, cara seseorang memandang dirinya sendiri dengan orang lain dan menemukan aspek negatif yang kemudian berpengaruh kepada cara dia memandang dirinya sendiri maupun orang lain itu disebut Insecure attachment (Bartholomew, 1990).

Berdasarkan kutipan buku diatas, aku menyimpulkan bahwa insecure itu adalah keadaan dimana kamu merasa takut dan tidak percaya dengan dirimu sendiri. Kamu gak percaya dengan dirimu sendiri, cenderung ketakutan dan merasa gak nyaman. Ketakutan yang kamu rasakan bisa jadi seperti, takut salah, takut akan komentar orang lain terhadapmu, takut tidak terlihat bagus di mata orang lain, dan lain-lain. Padahal bisa saja di mata orang lain kamu tidak seburuk itu. Rasa insecure yang datang juga tidak mengenal tempat dan waktu. 

Saat kamu berjalan di pusat perbelanjaan, saat kamu bermain media sosial di handphone kamu, saat kamu berada di rumah ataupun di sekolah. Akibatnya, kamu jadi sering membandingkan dirimu dengan orang lain lalu kamu fokus ke aspek negatif yang kamu punya. Perasaan insecure yang berlebihan seperti ini dapat mengganggu keseharian kamu.

Di buku Journal of Cognitive Psychotherapy: An International Quarterly disebutkan bahwa "keterikatan dengan perasaan insecure itu bisa berkontribusi kepada kerentanan depresi, khususnya disfungsi perilaku (Beck, 1987)."  Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa rasa insecure yang berlebihan dapat menyebabkan depresi. Tak hanya depresi, insecure yang berlebihan juga dapat menyebabkan mental illness seperti, gangguan kepribadian, paranoid, eating disorder, dan anxiety disorder.

Penyebab seseorang memiliki rasa insecure bisa jadi disebabkan karena trauma yang ada di masa lalu, seperti penolakan, bullying, ataupun komentar negatif yang dilontarkan oleh orang-orang. Pergaulan dan perasaan tertekan karena adanya tuntutan dari orang lain juga bisa menjadi salah satu alasan kenapa orang mudah merasa insecure, khususnya pada remaja. Walaupun insecure mempunyai banyak faktor, tetapi kita tetap punya cara untuk mengatasinya, kok! Lalu bagaimana cara untuk mengurangi rasa insecure yang ada di dalam diri kita? Berikut tips-tipsnya!

  • Kita harus bisa menumbuhkan rasa cinta kepada diri kita sendiri atau yang kita kenal dengan istilah self-love. Self-love dapat membantu kamu untuk menumbuhkan rasa percaya diri karena kamu sadar bahwa setiap orang mempunyai keunikannya masing-masing. Self-love juga dapat membantu kamu untuk mengurangi rasa untuk membandingkan dirimu dengan orang lain.
  • Kamu harus selalu dikelilingi oleh orang-orang yang positif dan suportif. Mereka akan membantu untuk men-support dan mengingatkan kamu bahwa kamu memiliki segudang sisi positif saat kamu mulai merasa insecure. Sebelum itu jangan lupa untuk selalu mengkomunikasikan perasaan kamu ya!
  • Mengurangi penggunaan sosial media juga dapat membantu kamu untuk mengurangi rasa insecure. Sosial media bisa menjadi salah satu alasan kenapa kamu menjadi insecure, karena sosial media adalah tempat dimana orang-orang mem-posting segala sisi baik mereka. Hal seperti ini dapat "memancing" kamu untuk kembali membandingkan dirimu dengan mereka.
  • Coba dengarkan lagu-lagu dengan lirik yang semangat dan membangun. Tanpa sadar hal ini dapat membantu kamu untuk meningkatkan rasa percaya diri kamu, lho! Rekomendasi lagu dari aku, Unbreakable Smile-Tori Kelly, This Is Me-Keala Seattle, dan Love Myself-Hailee Steinfield.
  • Lakukan hal yang positif, eksplor diri kamu dan temukan kelebihan yang ada di dalam dirimu. Lakukan banyak hal dan temukan apa yang kamu sukai. Fokuslah dengan kelebihanmu, asah kemampuanmu, dan upgrade dirimu.
  • Yang terakhir, jangan lupa maafkan dirimu. Terima segala kekurangan yang kamu punya dan bergerak lah dari masa lalu kamu. Memaafkan diri sendiri itu sangat kamu butuhkan untuk mempercepat proses penerimaan dirimu.

Aku harap setelah kamu membaca tulisan ini, kamu bisa mengurangi atau bahkan berhenti untuk menyalahkan diri kamu atas kekurangan yang kamu punya. Jika kamu terus menyalahkan diri kamu, tanpa sadar kamu menjadi satu-satunya orang yang paling banyak mengkritik dirimu sendiri lebih dari orang lain mengkritik dirimu dan itu tidak baik. Be gentle to yourself. Your soul deserve happiness without getting pressured. And don't you ever limit yourself, because YOU ARE LIMITLESS.

 Referensi :

  • Beck AT. Cognitive models of depression. Journal of Cognitive Psychotherapy: An International Quarterly. 1987;1:5--37.
  • Bartholomew, K. (1990). Avoidance of intimacy: An attachment perspective. Journal of Social and Personal Relationships, 7, 147-178.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline