Lihat ke Halaman Asli

Konsep dan Pemikiran Rene Descartes

Diperbarui: 9 Januari 2024   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Rene Descaretes lahir pada 13 Maret 1956 di desa La Haye Touraine, Prancis. Rene Descartes belajar logika, filsafat dan matematika di Lafleche College hingga tahun 1912. 

Pada tahun 1613, Rene Descartes memutuskan untuk mengasingkan diri ke daerah terpencil bernama Fauborg karena ia merasa bosan dengan kehidupannya yang berada di Prancis, dan dari tahun 1616 hingga 1628, Rene Descartes menjelajahi Eropa. Descartes sangat menyukai matematika karena menjadi landasan berpikir, dan Descartes juga mengagumi teologi karena berkaitan dengan metafisika.

Pemikiran Rene Descartes

Ren Descartes adalah seorang filsuf rasionalis. Rasionalisme adalah filsafat yang berpendapat bahwa segala sesuatu yang kita ketahui terletak pada akal (rasio). Kutipan Descartes yang paling terkenal adalah "Cogito Ergo Sum" (Saya berpikir, maka saya ada). Descartes adalah seorang ateis karena Cogito Ergo Sum adalah makna dari aktivitas pikiran itu sendiri.

Rene Descartes percaya bahwa semakin kita maju secara ilmiah, semakin banyak eksperimen yang kita butuhkan. Ren Descartes menyatakan: "Manusia tidak memiliki cara lain untuk mengetahui kebenaran selain intuisi yang jelas dan deduksi yang diperlukan." Intuisi bukanlah keyakinan atau kesaksian perubahan panca indera, atau penilaian yang diungkapkan oleh imajinasi atau pengaruh buruk, melainkan semacam deduksi. 

Merupakan bentuk berpikir yang sehat dan teliti, dan deduksi hanyalah kelanjutan dari intuisi yang artinya "melihat bahwa suatu masalah adalah akibat dari masalah yang lain". Rene Descartes menemukan metode eksponen untuk menunjukkan kekuatan yang dimiliki angka. Dia juga merumuskan aturan tanda Cartesian.

 Konsep Rene Descartes

Rasionalisme adalah filsafat yang menganggap akal sebagai alat terpenting untuk memperoleh pengetahuan tertinggi dari akal. Descartes percaya bahwa ilmu pengetahuan dan sumber pengetahuan harus didasarkan pada akal. Menurutnya, kebenaran tertinggi terletak pada akal dan rasionalitas manusia. Ketika akal menjadi kebenaran tertinggi, berarti eksistensi manusia harus berupaya memaksimalkan kearifannya. . Ren Descartes menyatakan pikiran manusia sebagai:

  • Pikiran menjadikan manusia makhluk yang bijaksana
  • Tuhan itu sempurna karena manusia mempunyai gagasan yang sempurna, lalu ada yang lebih sempurna, yaitu Tuhan. Kemampuan yang perluas memungkinkan kita memahami objek karena dapat dipelajari secara kuantitatif



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline