Matematika sering dianggap sebagai ilmu yang menakutkan. Melihat angka saja sudah malas, apalagi kalau angkanya sudah berubah jadi huruf, hihi. Padahal matematika jika disajikan dengan konsep yang dekat dengan kita dan dengan cara yang menarik, maka akan menjadi hal yang menarik juga. Masih banyak orang yang tidak sadar bahwasannya matematika itu ada dimana-mana. Bahkan tanpa kita sadari matematika tidak bisa terlepas dalam kehidupan sehari-hari setiap orang.
Meskipun banyak yang tidak menyukai matematika, akan tetapi tanpa disadari kita telah menggunakan ilmu matematika dalam berbagai aktivitas, mulai dari hal yang sederhana sekalipun.
Bahkan pelajaran lain juga membutuhkan matematika sebagai dasar untuk mempelajari dan memahami pelajaran tersebut. Karena apa? Karena matematika itu adalah "Ratunya Ilmu Pengetahuan".
Dalam dunia pendidikan, matematika ditetapkan sebagai mata pelajaran pokok, mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Sedangkan di tingkat Perguruan Tinggi, matematika masih menjadi salah satu mata kuliah wajib untuk beberapa jurusan.
Baca juga: Inspirasi Para Ilmuwan Islam yang Membuat Ilmuwan Barat Banyak Berutang
Tidak banyak orang mengetahui bahwasannya sebagian besar konsep awal matematika itu ditemukan oleh umat Islam, serta beberapa konsep diantaranya adalah dikontruksi untuk keperluan umat Islam. Jadi, sudah sepantasnya kita sebagai generasi muslim lebih mengenal, menghargai dan belajar dari Matematikawan Muslim. Berikut akan dipaparkan beberapa tokoh muslim, yaitu:
- Al-Khawarizm Abu Abdullah Muhammad ibn Musa.
Nama lengkapnya adalah Abu Ja'far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi dan di barat ia lebih dikenal dengan nama Algoarisme atau Algorisme. Para sejarawan matematika menyebutnya sebagai Bapak Ilmu Pengetahuan aljabar. Ia adalah seorang matematikawan muslim yang berasal dari Khawarizm, Uzbekistan. Ia adalah ilmuan muslim yang ahli di bidang ilmu matematika, geografi, dan astronomi. karya yang ditulisnya berjudul "Al-Jabr wa al-Muqabalah fi I lm al-Hisab".
Kontribusi dari al-Khawarizm dalam matematika antara lain, yaitu : penggunaan bilangan Arab, notasi penempatan bilangan dengan basis 10, penggunaan bilangan irrasional, diperkenalkannya konsep aljabar modern, huruf-huruf aljabar, algoritma, penemuan notasi angka nol, dan nilai akar suatu bilangan.
- Al-Battani.
Nama lengkapnya adalah Abu 'Abdullah Muhammad ibn Jabir ibn Sinan ar-Raqqi al-Harrani as-Sabi' al-Battani. Ia lahir di Harran dekat Urfa. Beliau ahli dibidang astronomi dan matematikawan dari Arab. Dalam matematika, ia banyak berperan dalam hal Trigonometri, seperti istilah, pengertian, dan rumus-rumus sinus dan cotangent berhasil ia uraikan dengan sempurna serta lengkap dengan table-tabelnya dalam bentuk derajat-derajat sudut. Dan ada juga pencapaiannya yang terkenal yaitu tentang penentuan tahun matahari sebagai 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik.
Baca juga: Mengungkap Peran Penting Ilmuwan Islam Bagi Kemajuan Sains Modern
- Al-Biruni.
Nama lengkapnya adalah Abu Raihan al-Biruni. Ia dilahirkan di Khawarizmi, Turkmenistan atau Khiva di kawasan Danau Aral di Asia Tengah. Beliau merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru.
Al-Biruni lebih banyak menyumbang di bidang matematika, filsafat dan obat-obatan. Sumbangannya di bidang matematika yaitu: aritmatika teoritis dan praktis, penjumlahan seri, analisis kombinatorial, kaidah angka 3, bilangan irasional, teori perbandingan, definisi aljabar, metode pemecahan penjumlahan aljabar, geometri, teorema Archimedes dan sudut segitiga. Ia juga banyak belajar matematika dan pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur.
- Al-Buzjani.