Lihat ke Halaman Asli

Bella falina

Manusia Kritis

Dunia Milik Orang-orang Sugih atau Kaya

Diperbarui: 6 Agustus 2022   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Manusia sering diarahkan dengan kesenangan maupun tantangan dalam hidup. Manusia bisa merasakan beraneka perasaan senang, sedih, marah, hingga terpuruk.

Ketika mendapatkan beragam masalah dalam hidup yang cukup berduri, seseorang acap kali merasa sedih atau terpuruk. Bahkan, ada pula orang-orang yang kurang bersyukur hingga Meneladankan dirinya dengan orang lain.

Sebenarnya, masalah yang dihadapi oleh seseorang tidak akan membuatnya jatuh dan gagal. Masalah tersebut justru dapat mengajarkan untuk terus memperbaiki diri, bersyukur, dan berpikir dewasa.untuk melewati masa-masa duri dalam hidup.

Namun Kala itu ada insiden menarik,di persimpangan jalan,dan mata ini menyaksikan insiden tersebut selingan si sugih dan si lemah,namun tak sedikit pun yang terlihat manusia yang memanusiakan manusia, bak orang pribumi mengatakan hidup di ibu kota memang cekang,serta-merta julukan sebagai makhluk sosial tak lagi bernilai di kacamata orang-orang sugih,ya seraya Panggung ini hanya milik orang-orang sugih, lantas dimana hak-hak orang lemah?? 

Apakah orang-orang lemah tak layak berada di panggung ini??sungguh miris jika begitu demikian,duhai orang-orang lemah Suksesmu tidak diukur dari seberapa banyak uangmu, namun seberapa banyak kamu meringankan beban orang lain.Menjaga air muka adalah hiasan bagi orang lemah/miskin, sebagaimana syukur adalah hiasan bagi orang kaya. 

Ali Bin Abi Thalib,Kalau nyata harta benda tak dapat menangkis sakit, tidak dapat menolak demam, tidak dapat menghindarkan maut, nyatalah bahwa kesusahan yang menimpa orang kaya serupa dengan kesusahan yang menimpa orang miskin.di kutip dari perkataan - Buya Hamka. 

Di kacamata orang sugih orang-orang lemah adalah hina namun Dimata Tuhan adalah layak nya berlian,Tuhan melihatmu lebih kuat dari pada yang lain dengan beratnya beban hidup yang kau punya. Tetap bersabar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline