Galungan adalah salah satu hari raya Humat Hindu Di Bali yang dirayakan setiap enam bulan sekali sebagai ungkapan rasa syukur humat Hindu kepada Sang Hyang Widhi/Tuhan Yang Maha Esa atas kemenangan Dharma ( kebenaran) melawan Adharma ( Ketidakbenaran atau kebhatilan).
Mengingat maknanya sedemikian mendalam sudah selayaknya Humat Hindu dalam merayakan hari suci ini tidak sekadar hanya menonjolkan kegiatan fisik dan acara serimonial belaka.Tetapi yang terpenting adalah bagaimana memaknai Galungan itu dalam kehidupan keseharian.Lebih-lebih di era yang disebut zaman" Kali" ini . Dalam ajaran Hindu Zaman Kali adalah zaman dimana kebenaran itu dirongrong oleh kebhatilan.Sifat rakus manusia akan artha benda, perebutan kekuasaan,saling caci dan saling hina antar sesama humat manusia, semuanya itu adalah sebagian kecil ciri-ciri Zaman kali.Kita tidak menampik hal semacam ini juga terjadi di intern humat Hindu sendiri.beberapa peristiwa tragis yang dalam beberapa tahun belakangan ini banyak terjadi di Bali, seperti pertikaian antar Karma adat Bali,perebutan tempat suci ( pura),larangan menggunakan kuburan semuanya itu adalah catatan buruk yang patut ditinggalkan.Tidak ada gunanya kita merayakan hari " Kemenangan Dharma" kalau kita sendiri tidak bisa memerangi Adharma atau ketidakbenaran yang ada pada diri kita.
Akhirnya melalui tulisan ini marilah kita jadikan peringatan Hari Raya Galungan sebagai tonggak untuk mawas diri sehingga dalam melangkah kita tidak tersandung oleh kerikil yang kita tebarkan sendiri.Semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H