Lihat ke Halaman Asli

Inspirasi dari Denyut Jantung untuk Listrik Kita

Diperbarui: 13 September 2017   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Beberapa tahun yang lalu, saya memiliki dua buah jam tangan yang diberikan oleh keluarga sebagai hadiah. Jam tangan tersebut berbeda dari semua jam tangan lain yang saya punya. Satu jam tangan dinyalakan dengan cara menarik sepertiga dari tombol pemutar jarum jam lalu memutarnya berkali-kali berlawanan dengan arah jarum jam. Satu jam tangan yang lain dinyalakan dengan cara menggoyang-goyangkan arlojinya agar jarum jam dapat bergerak.

Saya tidak tahu jenis jam itu apa, akan tetapi orang mengatakan bahwa ini jenis jam tangan mekanik dan yang satunya lagi sering dikatakan jam kinetik yang sumber energinya berasal dari denyut jantung. Berbeda dari literatur yang saya dapat, mekanisme jam tangan kinetik tersebut menggunakan sumber energi gerak manusia yang dibantu mesin.

Secara sederhana, mekanisme energi yang digunakan pada kedua jam tangan tersebut dapat dikatakan sebagai berikut:

1. Manusia melakukan pergerakan atau penekanan untuk memberikan beban pada mesin.

2. Gerak manusia tersebut dirubah menjadi energi untuk menyalakan benda.

Kesimpulan sementara, jam tersebut adalah salah satu contoh rangkaian sederhana dari sebuah power energy yang berasal dari kita dan untuk kita, serta yang saya harapkan dapat dijadikan acuan dalam membangun power energy pendamping untuk kehidupan kita selain batubara, biogas, biodisel, geotermal, angin, atau matahari dan tentunya ramah lingkungan.

Saya juga melihat bahwa:

1. Sektor Pembangunan Indonesia

Pembangunan yang terus menerus seakan tidak pernah tidur baik itu perumahan, industri-industri, kawasan niaga, kawasan wisata dan lain-lain merupakan potensi lahan untuk sektor pembangunan power energy baru dan terbarukan.

2. Potensi Sumber Daya Manusia

Dari literatur yang saya punya, penduduk negara kita lebih dari 4 juta jiwa. Dari kasat mata yang saya lihat jika saya pergi ke sebuah pasar tradisional atau ke sebuah taman kota pada hari libur, satu tempat tersebut bisa dikunjungi ratusan bahkan ribuan masyarakat yang berdesakan untuk berbelanja atau berlibur. Jumlah penduduk inilah merupakan potensi sumber energi yang berasal dari gerak manusia dan energi tersebut dipergunakan untuk masyarakat sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline