Lihat ke Halaman Asli

Penat Menahanku

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

waktu yang berpacu dengan degup jantungku
sementara aku meragu pada kesungguhanku
gurat gurat otak memberat
akankah ku sanggup menahan?

besarnya inginku mengungkapkannya padamu
betapa di malam-malam sunyi kau melintas begitu
seperti kunang-kunang berkelip di sawah-sawah musim hujan
mengedip hilang timbul dalam memoriku tentangmu

lelah menekan penat
menekan rasa itu sejauh-jauhnya
sementara kau terus menari bersama irama hati
yang kadang terdengar, kadang samar

aku lelah menunggu
lelah menjadi yang bukan aku
padahal itu adalah kodratku
sebagai wanita adalah pemalu

duhai sayang yang bukan muhrimku
bagaimanalah ini?
aku ingin pergi sejauh jauhnya darimu
tapi aku kadang merindu

yogyakarta, 11.11.10

-belindch-




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline