Lihat ke Halaman Asli

Lelaki yang Memegang Amanah

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

kehilangan yang sangat dalam bagi para keluarga dan warga yogyakarta atas perginya sesosok lelaki tua.. juru kunci merapi. entah apa tugasnya. entah bagaimana pekerjaannya. tak ada literatur. tak ada sekolah khusus. tak ada penjelasan apapun. malah beberapa orang berpendapat pekerjaan perdukunan. entahlah. tapi nyatanya dia telah mengabdi, dia telah berbakti, menjaga si merapi atas perintah penguasa negeri (yogyakarta). kini dia telah mati. dia telah pergi. dan orang-orang masih banyak yang tak mengerti. ada yang bersedih. ada yang mencaci. bodoh! sudah tau merapi beraksi, tetap tak mau pergi! tak bisakah ia dibiarkan saja? dengan sejuta kenangan indah tentang dirinya. tentang suri tauladan yang ditunjukkannya. biarkan dia pergi dengan sejuta tanya..mengapa ia pertaruhkan hidupnya? kesetiaan kepatuhan kesederhanaan penerimaan atas hidup keshalihan kejujuran kesabaran pengabdian tanggung jawab berbakti memegang amanah adakah contoh lain yang lebih baik saat ini? dia salah satunya. Tuhan menghadirkannya untuk menunjukkan pada kita, sikap-sikap yang telah lama luntur. bahkan dia tetap setia meski pemerintahnya telah lama tiada. kita? patuh pada pemerintah saja sulit. rambu-rambu lalu lintas dilanggar. pajak diabaikan.uang rakyat digelapkan. adakah sosok seperti dia? si lelaki yang memegang amanah. sungguh mulia hidupnya, semoga Tuhan menerima segala amal baiknya dan mengampuni segala dosa-dosanya.. selamat jalan mbah marijan, si ahli pemerhati alam.. dari hati yang terdalam, belind merasa ikut sangat kehilangan..

"Banyak belajar dr sosok seorang Mbah Maridjan, bg saya beliau ttp seorang pahlawan, ttg kesederhanaan & setia sampai penghabisan. Saya tak kenal dekat Mbah #Maridjan tapi dr sorot matanya kita membaca kearifan pd alam dan kepasrahan mendalam pada Sang Pemilik Semesta." (Tifatul Sembiring) [caption id="attachment_306476" align="alignright" width="200" caption="senyumnya tulus (gambar from google)"][/caption]

yogyakarta, 28 Oktober 2010 -belindch-




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline