Lihat ke Halaman Asli

Cover Saya Berjudul "Anak Tunggal"

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

sudah sering saya dengar komentar, "wah anak tunggal? pasti dimanja ya.."

kalau saya bilang, "ndak juga, mama saya keras mendidik saya.."

pasti ditimpali, "ah masa?"

wuuuu...gemesy banget tuh pengen unyu unyu (ndak tau ini maksudnya apa..hehehe..)

yang jelas dari yang sakit hati, merasa direndahkan sampai sekarang saya bosan mendengar kalimat itu..akhirnya saya bilang "ya sudahlah"

hahaha..

tapi akhir2 ini saya kembali merasa sakit hati..pasalnya adalah salah seorang teman saya..teman dunia maya..pernah intens komunikasi..saya mengenal dia dari seorang teman saya..hanya gara2 saya menceritakan kegiatan saya melalui twitter (kegiatan saat konser WPO) dan dia sepertinya ndak suka..lantas setiap kalimatnya seperti mengiris2..selalu menghubung2kan komentar saya dengan artis2 yang tampil dalam konser tersebut..ketika saya menyatakan keberatan, saya bilang sakit hati, dia menghubungkan semua itu dengan sifat saya yang karena saya anak tunggal-jadi kurang teman bicara-jadi suka share-suka membangga2kan diri..

hhh..entahlah..saya merasa saya tidak seperti itu..tapi saya tidak bisa menahan orang lain untuk tidak berpikiran seperti itu..hak asasi..

tapi jelas saya kesal sekali karena itu dihubung2kan dengan status saya yang anak tunggal..memang yang suka bercerita itu cuma anak tunggal saja??perasaan teman2 saya juga banyak yang comel walaupun bukan anak tunggal..dan teman2 saya yang anak tunggal juga banyak yang ndak secerewet saya..

sungguh dia tidak punya kepekaan sosial!!

fuuuh..sudah cukup kesalnya..sekarang saya ceritakan bagaimana rasanya menjadi saya..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline