[caption caption="siluet"][/caption]
Sebuah puisi untuk memaknai keheningan
Hening…
Terkadang kita perlu berhenti sejenak
Memberi ruang bagi sebuah keheningan
Hening yang bukan sepi
Karena kau bisa saja merasakan sepi tapi tak kunjung hening
Atau terkadang justru kau menemukan hening di tengah keramaian
Memang hidup kadang seabstrak itu
Hening katanya waktu asyik antara kau, dirimu, dan Tuhan-mu
Aku juga seperti kau, pemburu keheningan
Sudah sering rasanya aku menganggap betapa besar masalah
Gravitasi hidup seolah hanya berpusat padaku
Dalam keheningan itu, aku mencoba melawan lupa
Jika hidup adalah suatu penerimaan, kesabaran, dan keikhlasan
Aku tak pernah sendiri
Banyak orang punya masalah dengan lebih lebihnya
Lebih kompleks, lebih besar, lebih mendesak, dan …
Di atas itu semua ada Tuhan sang sutradara hidup
Dalam keheningan pula ku temukan pelajaran dari apa apa yang terjadi
Mau sesakit apapun prosesnya, pasti akan ada apa-apa di depan
Hening yang bukan sepi
(euler).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H