Lihat ke Halaman Asli

Garis Batas

Diperbarui: 9 Maret 2016   13:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kanal"][/caption]

Sebuah puisi untuk memaknai garis batas

 

Garis Batas
Pernahkah engkau mempertanyakan tentang batas?
Nyata ataupun abstrak
Pertemuan dua titik yang konon berlawanan
Utara Selatan dibatas katulistiwa
Darat Laut dibatas payau
Malam Siang dibatas senja fajar
Hitam Putih dibatas kelabu
Batas ternyata bisa lebih rumit dari itu
Batasan tak kasat mata
Batasan hati
Hati
Ruang dimensi tanpa batas
Panjang lebar dalamnya tak terukur dengan apa yg kita sebut nampak
Rasalah terkadang mencoba memberikannya definisi
Meski terlebih dahulu harus berdebat dengan logika pikir
Siapa yang tahu pasti batas?
Kapan kita harus lanjut, bertahan, ataupun berhenti
Sabar
Maaf
Cinta
Yang kutahu jangan sampai hilang diri di setiap batas
Terkadang, berjalan ke depan untuk menikam batas
Memaknai esensi yang bukan eksistensi ataupun ambisi semata
Memaknai hasil tanpa mengabaikan nikmat proses
Memaknai cinta kasih yang bisa sejati
Memaknai hidup yang tak kekal
Menemukan diri
Pada setiap punya definisi dan garis batas sendiri
Entahlah...

 

(euler).

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline