Komunitas Anak Mentari Indonesia / Komunitas ALONG (Anak Kolong) berdiri sejak September 2009, didirikan oleh seorang perempuan hebat yang bernama Uli Zainuddin Simbolon atau biasa akrab di sapa Kak Uli. Komunitas ini bertujuan membantu anak-anak kolong jembatan dalam menempuh jalur pendidikan untuk menggapai sebuah cita - cita. Salah satu visinya adalah mewujudkan Merdeka Belajar bagi anak-anak kolong jembatan.
Sebagian dari anak-anak kolong tidak bersekolah karena mereka dituntut harus bekerja. Waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar terpaksa digunakan untuk bekerja membantu perekonomian keluarga. Hal ini tentunya mengganggu proses pembelajaran mereka dan mengakibatkan mereka banyak tertinggal pelajaran. Peran Komunitas Anak Mentari Indonesia di sini adalah membantu anak - anak tersebut untuk mengejar ketertinggalan mereka dan membantu mereka untuk memahami ilmu - ilmu dalam dunia pendidikan.
Komunitas ini melayani kurang lebih 50 anak, yang terdiri dari anak TK, SD, SMP, namun ada juga yang tidak bersekolah. Nilai-nilai yang ditanamkan tidak hanya di bidang akademik, melainkan juga pengetahuan umum, keterampilan, moral, dan Pancasila.
Kegiatan belajar mengajar berlokasi di dekat kolong jembatan Tomang, di sebuah taman disertai pohon yang rindang. Anak-anak belajar dengan kondisi yang sederhana, bermodalkan terpal sebagai alas dan beberapa papan tulis kecil sebagai alat belajar. Saat hujan datang anak-anak harus lari untuk mencari tempat perteduhan dan kegiatan belajar terpaksa dihentikan.
Meskipun dengan keadaan yang sederhana dan seadanya, namun semangat dan antusias anak-anak kolong untuk belajar tidak pudar. Setiap hari minggu sore mereka selalu datang tepat waktu dengan ceria untuk belajar dan bermain bersama.
Melihat antusiame anak-anak kolong jembatan dalam hal meraih pendidikan sungguh menyentuh hati kami serta membuat kami ikut terpanggil untuk melayani mereka. Di samping itu, kami melihat bahwa jumlah tenaga pengajar di komunitas mentari masih kurang untuk menghandle anak-anak kolong jembatan yang berjumlah 40-50 anak.
Oleh karena itu, kami sekelompok mahasiswa Manajemen dari Universitas Kristen Krida Wacana berkomitmen untuk ikut berkontribusi membantu komunitas Anak Mentari Indonesia dalam memajukan pendidikan bagi anak-anak kolong jembatan.
Komitmen pelayanan kami didukung oleh Universitas Kristen Krida Wacana, melalui mata kuliah Pelayanan Komunitas. Kami sangat bangga menjadi mahasiswa Universitas Kristen Krida Wacana, karena UKRIDA mempunyai nilai-nilai yang sangat bermakna, yang dikenal dengan singkatan LEAD (Loving, Enlightening, Advanced, Determined). Kami tidak dituntut untuk hanya berfokus pada hal-hal akademik saja, melainkan kami juga dibekali dengan nilai-nilai Kristiani yang mengajarkan kami untuk mencintai dan mengasihi sesama tanpa syarat.
Pelayanan kami kepada anak-anak kolong jembatan berlangsung selama 7 kali pertemuan. Di mulai dari tanggal 07 Mei 2023 s/d 09 Juli 2023. Pelayanan ini dilaksanakan setiap hari minggu sore. Sebelum memulai pembelajaran kami berkumpul bersama untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya, melakukan absensi, dan mulai membagi kelompok belajar. Setelah selesai belajar, kami memberikan anak-anak snack sebagai reward karena mereka sudah semangat dan mengikuti proses belajar dengan baik. Berikut ini adalah kegiatan kami selama 7 kali pertemuan :
Dari awal pertemuan sampai akhir pertemuan, kami melihat anak-anak kolong memiliki bakat yang sangat luar biasa. Meskipun terdapat keterbatasan tetapi itu tidak menghilangkan semangat mereka. Kegiatan ini bukan hanya mereka saja yang belajar tetapi kami pun banyak belajar dari mereka. Kami belajar untuk melihat keterbatasan dalam perspektif yang berbeda. Kami belajar bahwa jika kita mempunyai niat dan usaha maka akan selalu ada peluang bagi kita untuk mendobrak segala keterbatasan yang ada. Bagi kita semua yang diberikan kemudahan untuk mempunyai akses pendidikan yang baik jangan pernah disia-siakan, karena diluar sana masih banyak anak-anak yang berjuang untuk mendapatkan akses pendidikan dengan susah payah.
Harapan kami semoga kedepannya mereka lebih percaya diri dengan kemampuan yang mereka punya dan juga memiliki keberanian untuk mengemukakan pendapat mereka dan mempunyai daya saing. Segala sesuatu pasti ada jalannya saat kita mau berusaha, berjuang, dan mencoba. *(Belinda, Monika, Riska, Sherlen, Yonathan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H