Lihat ke Halaman Asli

Yang Tertinggal di 12

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com



Candu wangimu malam ini mengusik pelan jiwa yang sepi...Tanpa peluk seakan remuk,letih jiwa.letih raga mengkosongkan nalar yang masih tersisa walau lemah,yang masih bergelut dengan arah....Kemana bidadari kecil itu brsembunyi ..?Kemana lirih manjanya kini.? Seakan hilang ditelan sang waktu..Hanya wanginya yang kini tersisa dan masih mempesona..Mungkin bidadari itu telah tertidur pulas,bersama arah yang dipeluknya,bersama mimpi yang menjadi selimutnya....


BELIEVE.




Ketika angin bertiup pelan ,semerbak wangi mentari menjelang datang...Tetes air yang terakhir telah terampas oleh dahaga ...Riang seribu bintang mengantarku pulang..riang seribu bintang berkerlip bergantian.Terurai sudah malam ini,Tergeletak lemah dipangkuan senja,,aku berpikir tentangmu..!!Apakah kau berpikir tentangku.??


BELIEVE.



Ketika semuanya bilang tidak ..!!Aku akan bilang iya,Karena ini sebuah perjuangan,karena ini sebuah pilihan ,dan aku memilihnya..Memilih menjadi aku..,Yang mengejarmu walau sulit,Yang mendampingimu walu terbelit..Aku akan mencoba bangkit..Mengejar sang waktu yang meninggalkanku..Mengejar mimpi yang telah terpatri dihati...Mempertahankanmu dipelukanku..Meski dengan darah..Meski dengan airmata..Aku katakan aku harus menang..Bukan menangis.......!!!


BELIEVE.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline