Lihat ke Halaman Asli

Bela Yusti Annasya

Life-long learner

Wisudawan STTIKOM Insan Unggul Bukan Sarjana Biasa

Diperbarui: 15 November 2022   12:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

CILEGON -- STTIKOM Insan Unggul Kembali menggelar wisuda secara luring pada Selasa (15/11/2022).

Salah satu peserta wisuda tersebut adalah Alvin Antonius Wirawan. Ia merupakan lulusan terbaik Program Studi Sarjana Teknik Informatika yang meraih Indeks Predikat Kumulatif (IPK) 3.85.

Alvin mengaku merasa senang juga gelisah bisa berkesempatan merasakan momen wisuda secara luring. Sebab, setelah satu tahun harus berkegiatan serba daring akibat pandemi COVID-19, komunikasi langsung antara dirinya dengan-teman dan dosen menjadi terbatas.

Dok. pribadi

Momen berkesan selama kuliah adalah ketika pertama kali bergabung di STTIKOM Insan Unggul, mendapat banyak teman baru, diberi ilmu-ilmu baru seputar fotografi, videografi, jurnalistik, dan editing oleh kakak tingkat di Unit Kegiatan Mahasiswa yang diikutinya yaitu SIUPLAY.

"Selama berkuliah di STTIKOM Insan Unggul, saya dibentuk menjadi pribadi yang berpikir kritis, bekerja sama dalam tim, juga pandai mengatur waktu, tidak hanya soft skill namun juga hard skill seperti Programming, Java, Basic Visual" yang dengan bekal tersebut dapat mengantarkan Alvin untuk mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah.

Alvin pun berterima kasih kepada STTIKOM Insan Unggul atas semua ilmu yang didapatkan.

"Saya juga bersyukur karena dukungan kedua orang tua dan teman-teman yang tidak hentinya selama menyelesaikan tugas akhir, sehingga dapat lulus di waktu yang tepat" terang Alvin.

Selain itu, para wisudawan juga diharapkan dapat terus semangat untuk melanjutkan langkah mengejar cita-cita, selepasnya dari kampus.

Ketua STTIKOM Insan Unggul Achmad Syaefudin, S. T., M., M. Kom mengucapkan selamat dan terima kasih kepada para wisudawan 2022 karena telah menunjukkan tekad dan semangat yang belum pernah ada sebelumnya.

"Sarjana dan Ahli Madya bukan dinilai dari gelar, tapi dari cara berpikir serta bertindak yang cermat dan teliti" ujar Achmad.

Hal itu diwujudkan kampus dengan memberikan bekal penguatan karakter dan program unggulan mahasiswa melalui kegiatan penelitian, kerja praktek lapangan, dan keterampilan profesional lainnya, guna mencetak lulusan yang berkualitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline