Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Merindu Musim Bertukar

Diperbarui: 11 Maret 2019   16:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merindu Musim Bertukar | pexels.com

menapak guguran daun dari bebatang
jati meranggas mengisahkan kemarau
yang telah letih menahan dahaga

uap keringat yang tak kunjung sempat mengaliri
pelipis membawa pesan tentang awan
yang telah enggan menumpah hujan

retak bebongkah tanah sejauh pandang
mata sembab membisikkan doa
yang telah jemu menanti musim bertukar


Gunungkidul, 11 Maret 2019
Achmat Heri Dwijuwono

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline