Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Munajat untuk Tanah Airku

Diperbarui: 8 Maret 2019   07:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

doa-tolak-bencana/pixabay.com

Tuhanku,
tetetes air yang Kauhujan langit
rahmat-Mu
janganlah Kaurupa badai

sesepoi angin yang Kauhembus napas
sayang-Mu
janganlah Kauwujud tornado 

ayun ombak yang Kaugelombang laut
kasih-Mu
janganlah Kausabda tsunami 

kami akui,
kami gemari lomba purba
menjadi iblis teriak iblis
menjadi setan teriak setan

Tuhanku,
hamparan nusa yang Kaupaku gunung
keagungan-Mu
janganlah Kaululuhlantak gempa 

hangat cahaya yang Kaupancar matahari
cinta-MU
janganlah Kaujelma jahanam 

ilmu sejati yang Kausemai rasul
kebenaran-Mu
janganlah Kaucabut jantung

kami memang,
buta ilmu teriak bodoh
tuli nurani teriak hukum
mati empati teriak adil
bisu cinta teriak musuh 

Tuhanku,
meski setia menyembah sujud halusinasi
balik-jungkir berebut seserba fana
takut mati pula tak kunjung rindu Kau,
demi kasih-Mu nan melampaui murka
tetaplah beri ampunan 

Gunungkidul, 7 Maret 2019
Achmat Heri Dwijuwono

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline