Selamat pagi, katanya sambil menepuk bahu
seperti menggugurkan sisa mimpi yang semalaman
menempel di kelopak mata dan tersangkut di ujung bibir
Hari ini, semua yang pernah tertinggal
berlomba mencari makna di dalam secangkir kopi
Selamat pagi, ucapmu seperti mantra yang dirapal lirih
menyusup di sela-sela angin yang malas beranjak
Kau tahu, tidak ada yang lebih riuh dari hati
yang terus mengulang-ulang harapan meski tipis
seperti cahaya yang mengintip dari balik jendela
Selamat pagi, kataku
menyambut hari dengan doa-doa pendek yang terbata
Seperti daun meranggas di jalan pulang
aku hanya ingin belajar tabah
menyambut segala yang datang tanpa tanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H