Di tubuh luka aku mengukir nama kita: lagi
di antara serpihan janji yang pernah gugur
Tak ada yang kita ingat selain doa yang tak selesai
seperti sepotong senja yang tak mau hilang
Kau datang dengan sisa rindu
aku menunggu dengan tangan yang tak lagi gemetar
Kita kembali
pada sebuah kata yang pernah hilang
memintal ulang kisah dari abu penyesalan
Di balik pintu
kau bawa harapan yang tak pernah mati
aku menyambutnya seperti pagi
yang memaafkan malam tanpa syarat