Lihat ke Halaman Asli

Bonding Kuat Orang Tua dan Anak Generasi Alpha Melalui Co-Learning di Rumah

Diperbarui: 20 September 2024   11:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

istockphoto.com


Generasi Alpha, yang lahir pada tahun 2010 hingga sekarang, tumbuh dalam lingkungan yang sangat terhubung dengan teknologi. Mereka dikenal sebagai generasi yang sangat mandiri, haus akan pengetahuan, dan terbiasa memanfaatkan berbagai platform digital untuk belajar. 

Namun, di tengah kecanggihan teknologi yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja, peran orang tua dalam mendampingi proses belajar anak menjadi semakin krusial. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan oleh orang tua untuk terlibat lebih aktif dalam pendidikan anak-anak mereka adalah melalui konsep *co-learning*.

Apa Itu 'Co-Learning'?

Secara sederhana, *co-learning* adalah proses di mana orang tua dan anak belajar bersama. Berbeda dengan pendekatan tradisional yang menempatkan orang tua sebagai figur yang mengajarkan dan anak sebagai penerima ilmu, *co-learning* berfokus pada interaksi timbal balik di mana kedua belah pihak sama-sama mencari tahu dan mengeksplorasi topik baru. Hal ini bisa mencakup berbagai bidang, mulai dari sains, sejarah, teknologi, budaya, hingga hobi seperti memasak atau bermain alat musik.

Mengapa *co-learning* relevan? Karena Generasi Alpha lebih menyukai pengalaman belajar yang aktif dan interaktif. Mereka memiliki keingintahuan yang besar terhadap dunia sekitar dan cenderung belajar melalui eksperimen, bermain, serta pengalaman langsung. Oleh karena itu, dengan *co-learning*, orang tua dapat terlibat langsung dalam proses belajar anak dan mendukung cara belajar anak yang berbasis pengalaman.

Manfaat 'Co-Learning'

Mengimplementasikan *co-learning* di rumah memberikan sejumlah manfaat, baik bagi orang tua maupun anak. Berikut beberapa di antaranya:

1. Meningkatkan Kedekatan Emosional
   Belajar bersama dapat mempererat hubungan antara orang tua dan anak. Menurut penelitian dari University of Nebraska-Lincoln, keterlibatan orang tua dalam proses belajar anak secara aktif dapat meningkatkan keterikatan emosional. Anak yang merasa bahwa orang tua mereka peduli dan terlibat dalam minat mereka, cenderung memiliki hubungan yang lebih dekat dengan orang tuanya.

2. Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu
   *Co-learning* mendorong orang tua dan anak untuk selalu belajar hal-hal baru. Ketika anak melihat bahwa orang tua mereka juga antusias mempelajari topik yang sama, rasa ingin tahu mereka akan lebih terpupuk. Orang tua dapat menjadi contoh bahwa belajar adalah proses yang menyenangkan dan tidak berhenti hanya pada usia tertentu.

3. Mengajarkan Keterampilan Kolaborasi  
   Dalam proses *co-learning*, orang tua dan anak belajar bekerja sama. Anak belajar bagaimana berbagi ide, berdiskusi, dan menyelesaikan masalah bersama. Ini adalah keterampilan yang sangat penting di masa depan, di mana kolaborasi akan menjadi salah satu kunci kesuksesan di dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline