Lihat ke Halaman Asli

Monolog di Balik Sidang

Diperbarui: 12 September 2024   07:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

id.pinterest.com/pngtree

Aku duduk di kursi ini
seperti pohon tua yang tak lagi rindang
Di balik mikrofon suara-suara itu bergaung, berlomba jadi pahlawan
padahal hanya angin lewat  
di antara jendela yang setengah terbuka

Ada janji di atas meja
tapi rasanya seperti kertas kosong 
siap dibuang ke tong sampah
Senyum yang tergantung di sudut ruangan
menunggu giliran untuk dilupakan
Apakah suara ini benar-benar milikku?  
Atau hanya gema yang tertinggal  
dari sidang kemarin, sidang sebelum kemarin?

Di belakang podium
ada wajah-wajah yang pandai bersembunyi 
Mereka bicara dengan bahasa asing
Hanya dimengerti oleh kursi dan tembok
Aku menyimak dengan telinga  
yang sudah lama lelah
tapi tetap saja
setiap kata seperti kilatan petir  
yang tak pernah menyentuh tanah

Aku ingat
dulu pernah ada suara  yang ingin menumbuhkan pohon baru
Tapi sekarang
semua berubah jadi debu  
ditiup ke segala arah

Tangan yang terangkat
menggenggam udara kosong
dan waktu berjalan di tempat  
seperti jam yang rusak di dinding

Sidang berakhir
dan aku masih di sini
meninggalkan jejak langkah  
yang tak pernah bergerak dari awal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline