To Kill a Mockingbird adalah sebuah novel klasik karya penulis legendaris, Harper Lee. Novel ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1960 namun, menjadi salah satu novel yang sangat populer hingga saat ini. Novel yang menjadi bacaan wajib di Amerika karena isinya sangat menginspirasi ini terjual lebih dari 40 juta kopi di seluruh dunia dan telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa. To Kill a Mockingbird berhasil meraih penghargaan Pulitzer untuk kategori fiksi pada tahun 1961 juga dinobatkan sebagai buku sastra yang memberikan pengaruh pada dunia. Di tahun 2005 To Kill a Mockingbird berhasil mendapat penghargaan Los Angeles Public Literally Award. Kesuksesan novel To Kill a Mockingbird membuat salah satu produser film tertarik untuk mengangkatnya menjadi sebuah film. Film adaptasi tersebut menjadi film pemenang Academy Award. Kisah dalam buku ini masih sangat begitu relevan dengan kondisi dan realita kehidupan kita saat ini yaitu tentang diskriminasi dan sistem peradilan yang kadang tidak memihak pada orang-orang tertentu (kecil dan kaum marjinal).
To Kill a Mockingbird mengambil latar belakang tahun 1930-an di Maycomb, sebuah kota kecil di Alabama, Amerika Serikat. Cerita ini disampaikan melalui sudut pandang Jean Louise "Scout" Finch, seorang anak perempuan yang masih belia. Scout tinggal bersama ayahnya, Atticus Finch, seorang pengacara yang bijaksana dan adil, serta kakaknya yang lebih tua, Jem Finch. Mereka memiliki tetangga yang misterius, yaitu Arthur "Boo" Radley, yang selalu tinggal di dalam rumahnya dan dikabarkan sebagai orang gila.
Atticus menerima kasus yang kontroversial di mana ia harus membela Tom Robinson, seorang pria kulit hitam yang dituduh melakukan pemerkosaan terhadap seorang wanita kulit putih. Atticus yakin Tom tidak bersalah dan berjuang keras dalam membela kasus tersebut. Namun, pengaruh rasisme yang kuat di masyarakat Maycomb membuat proses pengadilan menjadi tidak adil bagi Tom.
Selama persidangan, Scout dan Jem belajar tentang ketidakadilan dan diskriminasi yang ada di dunia dewasa, serta betapa sulitnya melawan prasangka, rasa takut, dan bagaimana sistem hukum sering kali tidak adil bagi orang-orang yang kurang beruntung. Mereka juga mengalami pengalaman yang menakutkan dengan Boo Radley, yang ternyata memiliki hati yang baik dan berjuang untuk melindungi mereka dari bahaya. Kisah dalam novel ini menyoroti pentingnya empati, toleransi, dan kebaikan hati melalui hubungan Scout dengan tetangganya, Boo Radley, yang telah diisolasi dari masyarakat selama bertahun-tahun.
To Kill a Mockingbird adalah sebuah karya sastra yang indah dan menyentuh hati. Penulis menggunakan bahasa yang sederhana dan penuh humor. Novel ini mengajarkan pembaca tentang ketidakadilan dan bagaimana orang-orang yang berbeda sering kali dianggap sebagai ancaman atau dikecualikan dari masyarakat. Namun, itu juga menunjukkan bahwa ada harapan untuk kebaikan dan empati di dunia ini, dan bahwa satu orang bisa membuat perbedaan besar dalam kehidupan orang lain. Novel ini wajib dibaca bagi siapa saja agar dapat memahami pentingnya kesetaraan dan keadilan dalam masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H