Pertama kali saya mendengar lagu ini adalah saat ada kegiatan literasi bedah buku di sekolah. Kegiatan literasi tersebut diprakarsai oleh Bapak Fernandes Nato dari jenjang SMK K Kanaan Jakarta. Selain membahas 3 buku yang disampaikan oleh 3 siswa dan siswi sebagai narasumber salah satu acara yang disuguhkan adalah tampilan band dari siswa kelas 12. Mereka menamai bandnya dengan nama Badak alias Band Dadakan. Lagu pertama yang dinyanyikan oleh sang vokalis adalah Asmalibrasi. Lagu itu berhasil membuat saya terdiam kurang bisa menikmati. Jujurly lagu yang mereka bawakan asing di telinga saya. Penilaian pertama yang spontan muncul ketika itu adalah lirik lagunya kok saya nilai kurang puitis dan manis ya, diksi yang dipilih kok jarang atau malah belum pernah saya dengar. Apa mungkin malah saya yang kudet alias kurang update ya?
Penasaran saya mencoba tanya mbah google siapa penyanyi dan bagaimana lirik lagunya. Ternyata lagu ini sudah viral di beberapa platform media sosial. Asmalibrasi dibawakan oleh Soegi Bornean band asal Kota Semarang. Setelah saya lihat liriknya ya benar memang asing karena lirik lagu tersebut memakai diksi yang unik. Pencipta lagu memilih dan memadukan diksi dari Bahasa Indonesia, Sansekerta, Jawa, dan Swahili dalam karyanya. Setelah saya amati liriknya, keunikan itu justru menjadi nilai plus dan memberikan makna yang sangat dalam bagi Asmalibrasi. Asmalibrasi merupakan gabungan dari kata asmara dan terkalibrasi yang kurang lebih artinya bahwa dua orang insan memiliki rasa yang sama.
Lagu ini berkisah tentang keinginan seseorang untuk segera dinikahi oleh sang kekasih. Walau banyak keraguan dan masalah namun, hubungan mereka bisa dilanjutkan dengan menghilangkan ego, belajar dari kesalahan, dan saling mengingatkan.
Asmalibrasi -- Soegi Bornean
Asmara telah terkalibrasi frekuensi yang sama
Saatnya 'tuk mengikat janji merangkum indahnya
Laras rasa nihil ragu
Biar, biarlah merayu di ruang biru
Bias kita jadi taksu gairah kalbu mendayu