Lihat ke Halaman Asli

Sekilas Stress Testing Dengan WAPT

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Stress testing adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan perangkat lunak dalam menangani kondisi yang tidak normal (mencakup kuantitas/volume).

Ketika kita berniat meluncurkan aplikasi berbasiskan web di internet, kita harus mempersiapkan banyak hal. Dari segi sistem salah satunya adalah memastikan aplikasi web yang kita luncurkan bisa menangani pengakses aplikasi tersebut sejumlah yang kita targetkan.

Untuk menentukan jumlah pengakses bukanlah hal mudah, tapi kita bisa melakukan pengujian sebelum live, dengan melakukan stress testin. Dengan hasil test tersebut, kita bisa mengetahui performa aplikasi web kita dan bisa memperkirakan dengan infrastruktur yang kita miliki sekarang apakah layanan akan berfungsi dengan baik atau tidak saat sistem diluncurkan untuk diakses oleh user.

berikut adalah langkah-langkah melakukan stress testing dengan menggunakan WAPT :


  • Pertama buka dahulu WAPT yang telah diinstal.
  • Pilih web yang akan di uji.
  • Buat skenario baru.
  • Pilih stress test .
  • Tentukan berapa banyak user yang akan menggunakan (asumsinya).
  • Tentukan setiap berapa detik, menit dan jam yang akan kita gunakan.
  • Tentukan untuk berapa jam tes ini dilakukan.
  • Lakukan record program web yang kita akan tes.
  • Lalu klik next dan kita tunggu sampai tes itu berhenti.
  • Dan hasilnya dapat kita lihat ada beberapa error dan grafik perfomance dari web yang klita uji.

Ini adalah langkah yang paling penting, setelah hasil didapatkan, dan kita mengetahui kira-kira kapasitas sistem yang dikelola, selanjutnya apa yang harus dilakukan.

Jika hasilnya mengecewakan, artinya kapasitas sistem yang kita kelola dibawah nilai yang kita harapkan maka langkah selanjutnya adalah melakukan sistem profiling. Mencari tahu bagian mana dari proses aplikasi web kita yang menyebabkan performa aplikasi menjadi jelek. Lalu perbaiki dan optimasi semuanya sampai mendapatkan nilai yang kita harapkan.

Selain optimasi konfigurasi, mungkin juga kita perlu mengupgrade hardware atau bahkan menambah server untuk membagi beban kedalam beberapa server.

Dan setelah semua perbaikan itu dilakukan, lakukan kembali stress test untuk mengetahui kapasitas sistem yang baru kita optimasi atau baru Kita upgrade/tambah kapasitas hardwarenya.

Sumber :

http://ngadimin.com/2009/09/27/stress-test-dan-benchmark-aplikasi-web-sebelum-sistem-live/




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline