Lihat ke Halaman Asli

Model Black Box Testing

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Definisi Black Box Testing

  • Pengujian yang terfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak.
  • Pengujian cenderung menganggap tester sebagai pengguna/user.
  • Merupakan pelengkap untuk menguji hal-hal yang tidak dicakup oleh white box testing.

Macam-macam Model Black Box Testing :

1. Boundary Value testing

}Pengujian yang melatih nilai-nilai batas.

}Banyak kesalahan terjadi pada kesalahan masukan.

}BVA mengijinkan untuk menyeleksi kasus uji yang menguji batasan nilai input.

}BVA merupakan pelengkap dari equivalence class testing.

  • Langkah-Langkah :

}Identifikasi kelas ekuivalen

}Identifikasi batasan untuk tiap kelas ekuivalen.

}Buat uji kasus dengan memilih satu titik pada nilai bawah batasan dan satu titik pada niali atas batasan.

2. Use Case Testing

}Mendefinisikan transaksi pada proses yang ada pada suatu sistem(requirment definition).

}Use case biasanya dibuat oleh developer dan untuk developer, tetapi informasi pada use case sangat berguna bagi tester.

  • Fungsi Use Case

}Menggambarkan functional requirments dari sebuah sistem pada sisi pengguna.

}Dapat digunakan untuk proses identifikasi kebutuhan pengguna.

}Menyediakan dasar untuk komponen internal sistem, struktur, & keterhubungan.

}Menyediakan dasar dalam membangun test case dalam sistem dan acceptance level.

  • Langkah-Langkah:

}Mempertimbangkan resiko dari transaksi dan jenis-jenisnya pada saat pengujian.

}Mulai dengan data yang normal dalam transaksi, pilih transaksi yang vital bagi sistem.

}Pastikan setiap extension pada use case telah diuji, ujilah dengan kondisi- kondisi yang ekstrim.

3. Comparison Testing

}Pada beberapa aplikasi reliability dari sebuah perangkat lunak sangat penting.

}Redundansi perangkat keras dan perangkat lunak mungkin digunakan untuk meminimalisir kesalahan (error).

}Untuk redundansi perangkat lunak, gunakan tim yang terpisah untuk mengembangkan setiap versi perangkat lunak yang independen.

}Uji setiap versi dengan data yang sama untuk memastikan semua versi menghasilkan keluaran yang sama.

}Jalankan semua versi dengan paralel dan perbandingan keluaran secara real-time.

4. Performance Testing

}Mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. misalnya: alirandata, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll.

}Untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program.

}Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain.

}Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

5. Endurance Testing

}Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulangulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.

  • Contoh:

}Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll).

}input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output).

}Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

Referensi : http://www.scribd.com/doc/37402990/6-Black-Box-Testing




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline