Lihat ke Halaman Asli

(FF100K) Ludah Pemuda

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu tendangan keras di kaki memaksa lututku mencium tanah, sementara sisa tenaga kumanfaatkan agar tubuh ini tidak sampai terkapar di depan mereka. Dengus-dengus napas bajingan penjajah seolah meniup-niup telinga. Mengelilingiku serupa srigala lapar yang menunggu aba-aba untuk menyantap rusa yang terluka. Mereka geram setelah aku tebarkan seringai ke segala penjuru. Pemimpin  mereka kulihat mendekat ke arahku dengan gigi bergemeletak, melangkahi tubuh Munjir yang terkapar dengan bambu runcing masih tergenggam erat. Berdua kami tertangkap setelah kelompok kami berhasil mencuri beberapa amunisi penting dari gudang persenjataan mereka. Aku meludah tepat di wajahnya ketika dengan suara lantang dia berteriak: "Dimana persembunyian pemimpinmu, Anak Muda?" *** Jakarta 28 Oktober 2011 simak juga FF100k lainnya dengan tema Pemuda: Serial Pemuda gambar dari sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline