Dari tahun ke tahun pertumbuhan masyarakat semakin naik, hal ini berimplikasi dengan semakin tinggi pula permintaan masyarakat terhadap rumah. Peluang ini membuat sebagian orang ining menjadi pengembang/developer perumahan. Berbekal ikut training & baca buku, tidak sedikit yang menjadi developer dadakan. Saat ini tumbuhnya pengembang seperti jamur musim hujan. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya cluster-cluster kecil, mulai dari 1 atau 2 unit sampai dengan di bawah 20 unit. Namun, tidak semua pengusaha ini bisa sukses, hanya sebagian kecil yang bisa bertahan.
Dibawah ini ada beberapa faktor yang harus diperhatikan bagi seorang pengembang pemula atau yang mau berkiprah menjadi pengembang.
1. Waktu
Waktu merupakan faktor penting untuk sukses tidaknya membangun properti. Usaha apapun, kunci utama adalah fokus. Begitupun jika anda ingin terjun di bisnis ini harus fokus, mulai dari mencari tanah, negosiasi, mengurus perijinan, marketing penjualan, pengelolaan keuangan, pembangunan rumah, pengawasan di lapangan, dimana semuanya tidak mungkin anda wakilkan kepada orang lain. Walo anda punya tim, tetap saja anda harus ambil bagian tugas yang harus anda kerjakan. Jika anda delegasikan semua tugas kepada orang lain, yang ada anda tidak akan berkembang, karena pelajaran terpenting adalah ketika kita berada di lapangan & itu tidak bisa hanya dari cerita atau laporan saja.
2. Kepercayaan
Kepercayaan kepada developer akan sejalan dengan pengalaman. Walaupun anda masih menjadi pengembang baru, tunjukan niat baik anda bahwa anda bukan developer nakal. Buat konsumen nyaman, tunjukan identitas anda, atau kalau memiliki komunitas akan lebih baik, siapa mentor anda atau teman-teman yang bisa dijadikan referensi sehingga konsumen bisa lebih yaqin dengan produk anda. Salah satu yang bisa membuat konsumen percaya yaitu terima DP setelah ada persetujuan KPR dari bank. Atau kalau anda punya dana, bisa dibuatkan rumah contoh.
3. Konsep
Banyak properti murah tidak laku karena tidak memiliki konsep yang jelas. oleh karena itu buatlah konspe perumahan yang akan anda buat, apakah konsep islami, townhouse, mediterania, dll. hal ini akan membuat segmentasi konsumen yang anda bidik.
4. Strategi harga
Banyak developer properti yang menjual rumah dengan harga per meternya lebih mahal, namun lebih laris. Buatlah unit-unit lebih kecil dan buatlah program cicilan lebih panjang untuk membuat efek psikologis murah di mata konsumen. "Bukan murah yang menang, tapi efek psikologis," katanya.
Pengembang dapat berkorban sedikit dengan menjual murah untuk unit awal atau 2 unit pertama. Saat penjualan telah mencapai 60-70 persen maka biasanya telah balik modal dan itu merupakan saat tepat untuk menaikkan harga penjualan 10-15 persen. Saat unit telah terjual 90 persen, harga dapat dinaikkan 15 persen namun buatlah program cicilan lebih panjang.