Lihat ke Halaman Asli

abel

mahasiswa

Memberi makan kucing dengan pindang, apa boleh?

Diperbarui: 13 Desember 2024   14:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

pindang, salah satu makanan yang paling banyak dituju para pecinta kucing untuk memberi makan kucing kesayangan mereka, kenapa tidak? selain harganya yang murah, pindang juga mudah didapat, dan memiliki rasa lezat yang membuat para kucing menanti untuk diberi makan pindang. namun dibalik dari kelezatan tersebut ada risiko kesehatan yang serius jika pindang terus menerus diberikan pada kucing, apa itu? mari kita bahas

Fenomena yang sering terjadi di Indonesia adalah masyarakat terbiasa memberikan pakan berupa pindang, dan tak jarang juga dicampur dengan nasi yang sering kali tidak sesuai dengan takaran nutrisi pada kucing, sehingga akan mengganggu atau menghambat pertumbuhan pada kucing. Kandungan nutrisi pakan kucing juga harus disesuaikan dengan keadaan kesehatannya. Salah satu contohnya, Pakan harus mengandung protein, phosphor, dan sodium yang rendah, untuk kucing yang menderita gangguan ginjal. Untuk kucing yang memiliki masalah pada kantong kemihnya, pakan harus rendah magnesium, phospor, protein, dan kalsium

Pemberian pakan kucing juga harus memperhatikan kandungan gizinya yang harus seimbang, mudah dicerna, dan bisa menyokong kehidupannya. Pada zaman sekarang sudah banyak sekali tersedia pakan kucing siap saji berupa cat food, yang kandungan gizi dan nutrisnya sudah diperhitungkan. Ada banyak juga jenis cat food yang kandungannya sudah disesuaikan dengan keadaan kesehatan si kucing, seperti urinary so untuk kucing dengan masalah kesehatan kemih. Selain itu cat food juga lebih praktis, lebih mudah didapat dengan harga yang sangat terjangkau, dengan rasanya yang beragam dan tidak perlu ditanyakan lagi untuk kelezatannya.

Lalu mari kita bahas juga kandungan pada pindang, pindang mengandung protein yang tinggi, asam lemak omega-3, vitamin A, dan phospor, yang dari kandungannya tersebut sangat tinggi untuk kucing, karena kandungan yang terlalu tinggi dan tidak sesuai takaran nutrisi bisa menyebabkan kucing terkena obesitas atau penyakit lainnya karena tingginya kandungan nutrisi yang tidak sesuai dengan seharusnya, terlebih lagi kandungan yang sangat tinggi tidak bisa diterima oleh kucing dengan suatu keadaan kesehatan tertentu, Seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya. Tidak mungkin kan kucing yang memiliki kelainan pada kandungan kemih diberi pakan dengan kadar protein tinggi yang seharusnya kucing dengan masalah kantong kemih harus diberikan pakan dengan protein rendah.

Dalam hal ini, pemberian pakan kucing dengan pindang boleh saja, asal tidak berlebihan, hanya sebagai treat yang diberikan paling banyak seminggu dua kali. Jika terus menerus diberikan akan berdampak pada kesehatan kucing, karena kandungan nutrisi yang tidak seimbang dan kandungan gizi berlebih yang melebihi gizi yang seharusnya kucing dapatkan. Selain itu, seperti yang sudah dijelaskan diawal jika kucing sudah menderita suatu penyakit maka pakannya juga harus disesuaikan, sedangkan pindang tidak seperti cat food yang sudah disesuaikan kandungannya dengan kesehatan si kucing. Jadi tidak disarankan memberi pakan pindang pada kucing yang memiliki masalah kesehatan tertentu karena bisa memperburuk keadaannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline