NAMA : Bela Sefiana Prabawati
NIM : 202010170311290
PRODI / KELAS : 2F - Akuntansi
MATA KULIAH : Perekonomian Indonesia
UNIVERSITAS : Universitas Muhammadiyah Malang
DAMPAK PANDEMI COVID-19 BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA
Sampai awal 2021 pandemi Covid-19 belum juga dapat diatasi. Di dunia sudah sekitar 95 juta kasus dan lebih dari 2 juta kematian terjadi. Di negara kita orang sudah membicarakan kemungkinan 1 juta kasus dalam waktu tidak terlalu lama lagi, serta angka kematian mendekati 30.000 jiwa. Pemerintah Indonesia pun mengambil kebijakan yang bertujuan untuk memutus rantai penularan pandemi Covid-19. Salah satunya dengan menerapkan sosial distancing, dimana para warga harus menjalankan seluruh aktivitas seperti kerja, belajar, ataupun ibadah dirumah.
Sejak saat itu, pembatasan aktivitas masyarakat berpengaruh pada ativitas bisnis kemudian berimbas pada perekonomian. Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus ini menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 minus 5,32 persen. Sebelumnya pada kuartal I 2020, BPS melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya tumbuh sebesar 2,97 persen, turun jauh dari pertumbuhan sebesar 5,02 persen pada periode yang sama 2019 lalu. Kinerja ekonomi yang seperti ini berdampak pada situasi ketenagakerjaan di Indonesia.
Dampak-dampak ini kebanyakan timbul akibat stress yang menumpuk selama pandemi ini. Setidaknya ada beberapa dampak pandemic yang saat ini mungkin baru dirasakan oleh para masyarakat Indonesia.
Tidak ada motivasi untuk bekerja
Ketika kesehatan mental sudah sangat tertekan akan pandemi ini, seseorang akan merasa sangat kewalahan dengan pekerjaan yang dihadapi. Banyaknya hal yang harus dihadapi dimasa pandemi juga dapat membuat seseorang merasa bosan. Kondisi tersebut dapat mengarah pada menurunnya motivasi yang kemudian membuat orang tersebut menjadi lebih mudah terganggu konsentrasinya.