Lihat ke Halaman Asli

Mudik Kok Dilarang?

Diperbarui: 29 April 2021   14:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mudik atau pulang kampung merupakan tradisi yang berhasil memindahkan manusia dalam jangka waktu singkat dengan jumlah yang besar. 

Mudik merupakan tradisi yang sudah dijalankan puluhan tahun lamanya, padahal biaya untuk mudik tidaklah sedikit. 

Saya sendiri menghabiskan 2 bulan gaji dan THR hanya untuk mudik. Bukan berat di ongkos, tapi berat di oleh-oleh dan menyenangkan hati keluarga di kampung halaman. Bagaimana menyenangkan hati? membawa keluarga jalan-jalan, mengganti HP anggota keluarga yang rusak dan sekedar dimanfaatkan untuk merenovasi rumah atau kendaraan. OH ini nanti kita bahas di bagian tulisan generasi kegencet.

Lalu dimana letak kenikmatan mudik jika mudik begitu merepotkan? 

Bagi saya yang merantau dan dahulu masih single, tidak mudik berarti kesepian bertambah. Namun beberapa teman memanfaatkan mudik sebagai sarana untuk mendapatkan materi dari orangtua, sebagai ajang aktualisasi diri, sekedar memuaskan bagian tubuh yang disebut lidah dan lambung dan memang sangat merindukan keluarga.

Namun sejak tahun 2020 mudik sudah menjadi kegiatan terlarang, bahkan masih berlangssung pada tahun 2021. 

Apakah saya menjadi marah? tidak

Apakah saya kecewa berat? iya

Apa yang menjadikan saya tidak marah namun kecewa?

Saya berasal dari salah satu provinsi di Indonesia yang fasilitas kesehatannya tidak terlalu memadai apabila terjadi lonjakan angka Covid 19 yang tinggi. 

Covid di Indonesia saat ini tidak meunjukkan lonjakan yang terlalu tinggi seperti di India karena memang aktivitas manusia di Indonesia sebagian besar hanya di "situ-situ saja". Saya sendiri yang tadinya sebulan bekerja harus ke luar kota 3 kali saat ini menjadi tidak keluar kota sama sekali. Tadinya setiap sabtu nongkrong di mall bersama teman-teman atau sekedar menonton film ke bioskop. Tadinya ada acara kondangan, menjenguk teman yang sakit atau menjenguk teman lahiran, sekarang tidak pernah lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline