Berangkat dari kecintaan dan keinginan untuk mengabdi dan memberikan dedikasi kepada desanya, seorang pemuda melakukan inovasi sebagai salah satu bentuk kontribusi nyata pasca disandangnya gelar sarjana.
Hal ini berujung pada pendirian sebuah perpustakaan unik yang mengusung tema alam, dengan sebuah gagasan yang cukup menarik tersebut ditambah sosoknya yang sangat friendly terhadap warga sekitar khususnya anak-anak secara tidak langsung akan memberikan kesan nyaman dan tingkat kebosanan saat membaca dapat ditekan.
Bukan tanpa alasan perpustakaan ini didirikan, beranjak dari minta baca warga yang masih sangat rendah hal ini membuat pemuda ini semakin terdorong agar dapat meningkatkan minta baca para warga dari desa tersebut.
Berbagai program telah dikemas secara menarik, hal ini dipersiapkan agar dapat menarik minat dari warga sekitar desa tersebut. Terealisasinya gagasan Perpustakaan Alam ini tidak dapat terlepas dari perjuangan seorang pemuda tersebut yang bernama Nur Arifin yang kini menjadi founder dan dibantu 5 (lima) orang lainnya dalam mengelola perpustakan tersebut.
Bukti diterimanya perpustakaan ini didalam masyarakat dapat dilihat melalui antusias mereka. Karena perpustakanan ini telah mampu menarik minat dan perhatian khusus dari warga sekitar. Hal ini terbukti dengan seiring berjalannya waktu Perpustakaan Alam ini dapat dikenal luas bukan hanya di Desa Mergosono saja, bahkan hingga luar Kota Kebumen.
Terdapat banyak hal positif yang dapat pengunjung rasakan di tempat ini. Selain karena suasana tempatnya yang berbeda dari perpustakaan lainnya, para pengunjung juga bisa mendapatkan motivasi maupun pandangan hidup agar selalu bersemangat dan tidak menyerah meskipun dalam keadaan penuh dengan keterbatasan yang mereka miliki yang nantinya dapat menjadi sumber semangat aktualisasi diri yang bisa diwujudkan dengan banyak membaca karena. Seperti sebuah ungkapan lawas, buku adalah jendela dunia darinya kita dapat mendapatkan apa yang terdapat di bagian dunia manapun yang belum kita sentuh.
Konsep Perpustakaan Alam adalah integrasi dan inter koneksi yang dimana tidak membatasi keilmuan baik sains, sosial, hitungan (matematika), dan sebagainya.
Pada awalnya Nur Arifin mempetakan desa dahulu dalam artian ia mengikuti kebutuhan masyarakat dan muncullah ruang publik yang bernama patrol atau tempat nongkrong yang berkualitas, yang nantinya bisa digunakan utuk bermain, berlajar, dan disusul dengan ide Perpustakaan Alam.
Dengan ini maka ia mengatakan bahwa filosofi kata perpustakaan adalah sumber pengetahuan atau gudang ilmu, lalu kata alam mereka artikan sebuah desa atau gudang ilmu yang ada di desa itulah mengapa kemudian dinakmakan Perpustakaan Alam.
Tujuan dibuat perpustakaan alam ini yaitu sebagai sumber pengetahuan yang berpusat di Desa Mergosono. Selain itu di perpustakaan ini juga ada kegiatan sekolah desa dimana didalamnya juga membahas ilmu yang berkaitan tentang desa. Dengan adanya perpusatakan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi warga desa dan masyarakat lainnya bisa mendapatkan pengetahuan.
Di samping itu, Nur Arifin ini juga ingin agar ilmu yang sudah ia dapat sejak kuliah juga dapat bermanfaat. Tujuan lain dari membuat perpustakan ini yaitu ingin mengintegrasikan dengan pembaruan yang berbeda dari perpustakaan pada umumnya, dimana pada Perpustakaan Alam ini terdapat kelas yang menjadi program utama yang diperuntukan kepada anak-anak.