Lihat ke Halaman Asli

(Fabel) Mencari Pemanggil Hujan

Diperbarui: 8 November 2015   06:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Bedjo Slamet, No. (tidak berharap)

 

Di sela pepohonan gosong yang masih memancarkan panas sisa kebakaran, di salah satu sudut yang tidak begitu luas, secuil area yang masih bisa mereka selamatkan dari kobaran api yang menggila, para penghuni rimba tengah berkumpul.

Dipimpin Kura-kura tua dengan suara dalam, mencoba mengatasi hiruk pikuk dari aneka warganya.

“kita laporkan saja pada Baginda raja”, ujar Badak

“Percuma, Baginda Harimau berada jauh diseberang pulau”, kata Burung

“kita sewa pasukan negeri tetangga saja”, celetuk Monyet

“Aku nanti yang akan membiyayai”, imbuhnya pongah

“hu u u.... hu u u...”, teriakan dan gerutuan warga berbaur mejadi satu

Dahulu warga hutan termasuk monyet hanya membakar seperlunya saja, sekedar untuk bisa menanam tanaman yang menjadi kebutuhan pokok mereka. Namun Monyet tak cukup dengan rumpun pisang yang sudah dimiliki, dengan rakus membuka lahan lebih luas lagi.

“Lantas kalian mau apa”, sergah Monyet tanpa merasa bersalah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline