Lihat ke Halaman Asli

Keindahan Lama

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak dinyana prasaan ini seperti mentari yg runtuh di barat belahan bumi,
seakan sayu menatap keindahan lama di tikungan jalan itu,
senyumnya menggoreskan titik hitam sebuah perjudian,
menalan teh pahit,
rasa ini seperti tak mau berperasaan,
hah !
Ingin sepertinya memutar waktu,
putaran ini seperti ombang,
menggulung dan hilang menjadi air,
hancurlah sudah,
tetaplah keindahan lama,
seperti tato dan sulit sekali hilang dari visual dan memori sejarah. .
Tak mau lagi meratap dan menatapnya,
aku hilang dalam roda dunia tak berporos,
memendam tanya,
dan menampar jiwa,
akankah semua ini tetap menjadi misteri,
distorsi hati !
Keangkuhan lamaku seakan hilang. .
Kerinduan akan sosoknya !
Ya !
Tak perlu disesali raga ini masih miliknya,
dalang kehidupan yang terusku cari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline