Lihat ke Halaman Asli

Kritik dan Saran terhadap Gen Z pada Proses Pemilu 2024

Diperbarui: 15 November 2023   01:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Melansir dari artikel yang di tulis oleh Putra Tente dengan artikel yang berjudul Gen-Z dan Milenial Penentu Kemenangan Pilpres 2024. Dapat di pastikan bahwa pemilik suara terbesar tentu berasal dari para anak muda khususnya Anak muda Gen Z. Anak Gen Z merupakan anak muda yang tumbuh di sekitaran era Era Teknologi yang sangat aktif terhadap media sosial seperti instagram,tiktok,facebook, maupun tweeter. pada masa sekarang sosial media menjadi tempat untuk mengeluarkan pendapat,kritikan,serta buruknya tutur kata dalam bentuk tulisan untuk menghujat seseorang.

Teknologi sangat gampang untuk di akses pada zaman sekarang ini apa lagi zaman sekarang para anak muda 99,99% mengakses internet selama 24 jam tentu semua berita atau updatean viral terbaru hanya hitungan detik dapat mengetahui apa yang terjadi. Untuk itu para caleg yang bersaing tidak hilang akal untuk menggaet rasa ketertarikan pemuda Gen z dengan lebih banyak menarik atensi mereka melalui media sosial ada yang sangat tertarik tetapi ada juga yang tidak tertarik anak Gen Z saat ini juga cenderung tidak peduli dengan aktivitas yang terjadi apa lagi tentang pemilihan Presiden dan wakil presiden, mereka cenderung berpikir bahwa siapapun yang di pilih menjadi presiden itulah presidennya sehingga tidak ingin pusing akan berbagai statement tentang presiden A,B,atapun C.

Pemikiran Anak Gen Z sekarang memang lebih kritis tetapi tidak ingin mengambil resiko, mereka cenderung ingin tetap berada pada zona nyamannya, mereka bisa di katakan " ngikut" dimana ada pendukung atau suara terbanyak mendukung delegasi tersebut tentu akan mengikuti. Akan tetapi banyak juga pemuda Gen Z lain yang lebih aktif tentang isu-isu di pemerintahan dan juga lebih berani untuk menyuarakan kritikan atau pendapat terhadap sosok-sosok penting pemerintahan terkait pemilu 2024. Dalam pemilu 2024, mendatang, pemilih GenZ dan Milenial mendominasi pemilih secara nasional, dengan porsi 56%, atau sekitar 114 juta. 

Separuh dari mereka adalah pemilih pemula berusia 18-23 tahun. Tentu target para calon legislative kita adalah pemuda pemudi dengan rentan usia 18-23 tahun yang telah memiliki Kartu Tanda Penduduk yang kadangkala sering terhanyut oleh bujuk rayu hasutan para netizen yang tidak suka atau disebut hatters untuk caleg-caleg yang tidak di sukainya mereka lebih memercayai akan komentar-komentar netizen tanpa mengulik fakta yang ada pada platform resmi hl ini menunjukan bahwa pikiran mereka telah di manipulasi untuk mempercayai hal yang belum tentu benar adanya. Pemuda pemudi dengan usia tersebut hanya memikirkan akan seperti apa Negara Indonesia ini apa bila calon-calon yang di pilih untuk menjadi presiden selanjutnya dan susah move on akan pemimpin sebelumnya yang pada pandangan Gen Z merupakan sosok yang sangat amat di banggakan.

Sebenarnya pemikiran Anak Gen Z ini cenderung lebih kritis dan Rasional tetapi karena dampak buruk dari media sosial yang membuat mereka menjadi orang yang impulsive serta sensasional yang hanya melihat akan sesuatu hal berdasarkan penglihatan sepihak tanpa adanya penelusuran hal ini tentu akan sangat berdampak pada proses pemilihan jika minat dan ketertarikan para pemuda pemuda Gen Z sangat rendah, sebaiknya para pemuda Pemudi Gen Z ini lebih aktif dan dapat menyaring berita-berita atau issue yang belum dipastikan kebenaran nya dengan menelusuri lebih lanjut dan lebih banyak membaca lebih banyak artikel-artikel dan literasi yang memuat tentang kondisi politik pemerintahan kita pada saat ini, jadilah pemuda pemuda yang kreatif daripada yang pasif.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline