Mari, kita kembali diajak untuk mencari tau lebih dalam tentang judul tulisan ini. Apakah selanjutnya bahwa memang surga itu diatas awan?
Penulis, ingin memantik kita semua untuk sama-sama mencari dan mengikis lebih jauh tentang sebuah keistimewaan ciptaan yang kemudian akan kita sebut sebagai "Surga diatas Awan".
Sebuah ciptaan di manapun ia melata diatas bibir bumi ini ialah yang terbaik dan istimewa dari cara pandang Pencipta. Tidak mungkin sesuatu dibuat dan diciptakan tanpa alasan, bahwa sebuah akibat itu ada karena sebab-sebab tertentu yang menyertainya. Lalu, bagaimana kemudian kita menjawabi judul tulisan ini?
Yukkkkk....kita telusuri.
Adalah namanya WAEREBO. Sebuah kampung kecil yang ada di wilayah kabupaten Manggarai-Flores-NTT. WAEREBO merupakan sebuah kampung adat tradisional yang sudah ada sekitar ratusan tahun yang lalu. Kampung adat tradisional ini merupakan ikon yang sangat fundamental dari salah satu suku yang mendiami pulau Flores yaitu suku Manggarai. Namanya kampung WAEREBO yang hingga kini masih ada dengan segala filosofi dan nilai-nilai budaya Manggarai yang original .
Sejarah Singkat....
Menurut legenda masyarakat yang mendiami kampung waerebo, pada awalnya nenek moyang mereka berasal dari Minangkabau. Namanya Maro yang dalam bahasa lokal disebut sebagai Empo Maro.
Empo Maro berlayar dari pulau Sumatera (Minangkabau) menuju Labuan bajo. Ekspedisi yang dilakukan oleh Empo Maro waktu itu bukan tanpa alasan karena Maro atau Empo Maro selalu difitnah bahkan hingga direncanakan untuk dibunuh oleh sesamanya di Minangkabau.
Melihat keadaan ini Empo Maro tidak tinggal diam dan segera menyiapkan segala sesuatunya hingga kapal layar sebagai tumpangannya menuju pulau Flores. Sebelum tiba di pulau Flores, Empo maro merantau ke beberapa tempat bahkan ia pernah singgah untuk beberapa waktu di Gowa -Sulawesi.
Saat perpindahannya Empo Maro menemukan seorang Gadis cantik yang kemudian diperistrinya dan bersamanya pula sang istri mengikuti perjalanan selanjutnya bersama Empo maro. Pada suatu malam dalam perjalanan Empo maro bermimpi didatangi oleh seorang petua yang mengajaknya untuk tinggal disebuah pegunungan kecil "Waerebo".
Empo maro kemudian mengikuti ajakan sang petua yang ia jumpai dalam mimpinya. Sesaat setelah ia bangun dari tidurnya Empo Maro langsung mengajak sang istri untuk mencari tempat atau kampung Waerebo yang ia dapati dari mimpinya.