Lihat ke Halaman Asli

Benny Dwika Leonanda

Dosen Universitas Andalas Padang

Kiamat Nuklir

Diperbarui: 12 Februari 2023   17:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ledakan nuklir phonoteka.org

KIAMAT NUKLIR

Kiamat nuklir atau bencana nuklir adalah salah satu skenario yang paling ditakuti dalam sejarah peradaban manusia. Ledakan senjata nuklir bisa menimbulkan kehancuran global, dan mengakibatkan kejatuhan zat radioaktif, dan berdampak besar bagi lingkungan, kesehatan, dan keamanan manusia. Skenario tersebut dapat dibayangkan dengan nalar di mana sebagian besar plante bumi tidak dapat lagi dihuni. Bahkan, dampaknya bisa terus terasa bertahun-tahun atau bahkan berabad-abad setelah kejadian tersebut. Perang akan mengakibatkan runtuhya peradaban, dan dalam kasus terburu kepunahan manusia dan atau pengehentian kehidupan di muka bumi.

Perang nuklir memiliki potensi mematikan dan menimbulkan konsekuensi yang sangat buruk bagi manusia dan lingkungan. Kota-kota akan hancur, badai api dalam skala besar akan terjadi, dan musim dingin nuklir akan datang. Penyakit akan menyebar dan meluas di berbagai tempat sebagai akibat dari kejatuhan zat radioaktif. Teknologi modern akan hilang, berbagai peralatan elektronik akan mengalami kerusakan atau terhenti untuk sementara (jika tidak permanen) yang disebabkan hentakan gelombang elektromagnetik (electromagnetic pulse). Berbagai spekuliasi dimunculkan, jika terjadi perang termonuklir. Reaksi berantai penyatuan inti atom selain pecahnya inti atom akan menghasilkan pelepasan energi yang sangat besar, dan mengakibatkan suhu yang sangat tinggi yang akan mengakhiri peradaban modern di bumi.  

Iklim segera berubah, musim dingin terjadi. Temperatur udara segera turun menjadi  12 s/d 9 derajat di bawah nol Celsius. Penyebab musim dingin ini terjadi akibat sinar matahari terhalang memasuk atmosfir bumi akibat dari jelaga kebakaran besar berbagai material mudah terbakar dan bahan bakar minyat dan gas, dan terbawa ke stratosfir. Jelaga tersebut mengandung zat radioaktif dan terbawa ke seluruh permukaan bumi yang akan mengakibatkan kejatuhan nuklir yang akan mengkontaminasi air dan tanah.

Walaupun studi awal menyatakan bahwa manusia akan dapat selamat dari efek langsung ledakan nuklir, namun radiasi nuklir berkata lain, perang nuklir secara tidak langsung akan berkontribusi pada kepunahan manusia melalui efek sekunder, termasuk konsekuensi lingkungnan, ketersediaan bahan makanan, kehancuran masyarakat, dan kelumpuhan ekonomi.

Perang Nuklir

Banyak kemungkinan akan terjadinya perang nuklir. Namun perang Ukraina-Rusia saat ini merupakan salah satu cara untuk menuju hal tersebut, di mana perang Ukraina-Rusia dapat saja tiba-tiba berubah menjadi perang nuklir, dan hal tersebut dipastikan akan menjadi bencana nuklir bagi dunia.  Di lain pihak masih banyak faktor yang akan mempengaruhi bagaimana situasi tersebut akan berkembang, sebagai penyebab perubahan perang konvensional menjadi perang nuklir. Satu-satunya yang telah dijanjikan adalah jika salah satu pihak, apakah itu Amerika atau NATO yang berada di belakang Ukraina atau Rusia terdesak sehingga  mereka mengambil keputusan melancarkan serangan nuklir terhadap lawan. "Kami, sebagai martir, akan pergi ke surga, dan mereka akan mati begitu saja," banyak yang mengingat ungkapan yang diucapkan Putin ini, yang menggambarkan esensi doktrin nuklir Rusia pada tahun 2018. Sejak minggu-minggu pertama serangan terhadap Ukraina, Rusia telah memeras seluruh dunia dengan perang nuklir: pihak berwenang ditahan untuk aktif, para propagandis agresif.

Tiga hari setelah dimulainya perang Ukraian-Rusia, Putin mengeluh tentang "pernyataan agresif" oleh otoritas negara-negara NATO dan mengumumkan bahwa pasukan nuklir Rusia akan dialihkan ke "mode tugas tempur khusus". Tidak ada tindakan operasional yang terlihat pada awalnya namun menjelang akhir 2022 aktifitas tersebut mencolok dengan jelas, ancaman reguler senjata nuklir telah menjadi bagian integral dari propaganda Rusia.

Februari 2023 Ukraina menyatakan siap menggunakan rudal jarak jauh Inggris untuk menyerang Krimea, dan Washinton tidak menentang serangan tersebut yang akan dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina, karena mereka mengganggap bahwa Krimea masih mereka sebut sebagai wilayah Ukraina, dan sementara Rusia menganggap daerah tersebut merupakan bagian dari Rusia. Segala sesuatunya bisa saja terjadi dan mengarah kepada perang nuklir.

Sistem "Perimeter" atau "Tangan Mati".

Rusia memiliki sistem nuklir yang unik yaitu sistem senjata pembalasan nuklir terhadap musuh. Sistem "Perimeter" (indeks URV Strategic Missile Forces - 15E601, di Eropa Barat dan Amerika Serikat dikenal sebagai bahasa Inggris. Dead Hand , secara harfiah "Tangan mati") - sebuah kompleks untuk kontrol otomatis besar serangan nuklir pembalasan, dibuat di era Uni Soviet pada puncak Perang Dingin dan masih digunakan oleh Rusia. Sistem ini dirancang untuk memastikan pengiriman perintah tempur dari tingkat komando tertinggi (Staf Umum Angkatan Bersenjata Federasi Rusia, Direktorat Pasukan Rudal Strategis) ke pos komando dan peluncur individu rudal strategis dalam tugas tempur jika terjadi darurat, ketika jalur komunikasi dapat rusak.  Di Amerika Serikat, ada kompleks transmisi pesanan peluncuran yang tujuannya serupa - Sistem Komunikasi Rudal Darurat (Emergency Missile Communications System).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline