Lihat ke Halaman Asli

Benny Dwika Leonanda

Dosen Universitas Andalas Padang

Nuklir Preventif Zelenskyy

Diperbarui: 11 Oktober 2022   20:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Volodymyr Zelenskyy Presiden Ukraina (flipboard.com)

Zelenskyy mendesak NATO untuk meluncurkan serangan nuklir "pendahuluan" ke Rusia. "Apa yang harus NATO lakukan?:, dia bertanya. "Hilangkan kemungkinan Federasi Rusia menggunakan senjata nuklir. 

Tapi yang penting, saya sekali lagi, mengimbau masyarakat internasional, seperti sebelum 24 Februari 'serangan prevemptif', sehingga mereka (Rusia) tahu apa yang akan terjadi jika mereka diserang dengan senjata nuklir. Dan bukan sebaliknya, untuk tunggu serangan nuklir dari Rusia, lalu katakan: "Oh, Anda begitu, baik, dapatkan ini", rentetan katanya selanjutnya.

Berbagai pandangan negatifpun muncul. Kremlin menanggapi seruan Zelensky untuk meluncurkan serangan nuklir "pendahuluan" ke Rusia, Sekretaris Pers Presiden Federasi Rusia Dmitry Peskov mengatakan bahwa pernyataan Zelenskyy tersebut adalah panggilan langsung untuk perang dunia. Dan semua negara di dunia harus memperhatikannya. 

"Amerika Serikat, Inggris Raya secara de facto bertanggung jawab atas kegiatan Kyiv, dan oleh karena itu mereka harus bertanggung jawab atas pernyataan Zelensky," kata Peskov. 

Kremlin telah meminta masyarakat dunia untuk memperhatikan kata-kata Zelensky, tapi apa gunanya? Pernyataan seperti itu merupakan cerminan dari perasaan 'impunitas' mutlak. Membebankan suatu masalah dan kewajiban yang dihadapi kepada orang lain di seluruh dunia. Sehingga kesulitan yang melekat pada dirinya ditimpakan kepada semua orang.

Berbagai kecemasan segera terdengar terhadap pernyataan Zelenskyy, bukan hanya dari Rusia juga datang dari kalangan Barat. Mereka cukup menkuatirkan pernyataan tersebut. Apalagi Presiden Polandia Andrzej Duda ikut-ikutan menjadi 'latah', ingin mendapatkan senjata Nuklir, dan ditempatkan di negaranya. 

Polandia mengaku sedang bernegosiasi dengan Amerika Serikat tentang penggunaan senjata nuklir bersama. "Masalah pertama adalah kita tidak memiliki senjata nuklir. Tidak ada indikasi bahwa kami, sebagai Polandia, akan menerimanya dalam waktu dekat. Tapi selalu ada peluang potensial untuk mengikuti program Nuclear Sharing", kata Duda.  

Menanggapi pernyataan tajam pemimpin Polandia, Lukashenka mengingatkan perlunya mengambil tindakan, karena dunia sedang menghadapi serangan dengan senjata nuklir taktis. Kementerian Luar Negeri Rusia, Kremlin, serta Dmitry Medvedev bereaksi sangat negatif terhadap permohonan Zelensky.

Tidak lama kemudian Sekretaris pers Zelensky Sergei Nikiforov membuat klarifikasi ulang dia menjelaskan kata-kata Presiden Ukraina tentang serangan preventif terhadap Federasi Rusia Menurutnya, presiden tidak menyerukan penggunaan senjata nuklir terhadap Federasi Rusia. "Presiden berbicara tentang periode hingga 24 Februari. Kemudian perlu mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah Rusia melepaskan perang. Biarkan saya mengingatkan Anda bahwa satu-satunya tindakan yang dibahas pada saat itu adalah sanksi pencegahan," kata Nikiforov. Namun apa yang telah dikatakan telah bergulir pasti ada tindakan preventif yang akan mengejutkan Rusia.

Dengan adanya pernyataan Zelenskyy dapat dipertanyakan siapa yang mengancam, dan siapa yang diancam. Sebelumnya presiden Vladimir Putin menyatakan di dalam sebuah video yang tersebar melalui berbagai media massa seperti Twitter dan Telegram dan berbagai media sosial lainnya tanggal 21 September. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline