Sebelum pilpeng (pemilihan penguasa) 2014 lalu, medsos penuh pertarungan antar fansboys tim A melawan fansboy tim B. Karena banyak dari materi pertarungan yang bersifat kebencian jadinya fansboys A = haters B dan sebaliknya fansboy B = haters A.
Fansboy merujuk pada seorang atau sekelompok orang yang sangat membela pilihan mau hitam atau putih, mau benar atau salah. Sebaliknya haters adalah pihak yang selalu mencari kesalahan pihak lawan sekalipun lawannya mungkin benar.
Dalam fase kekinian dimana pemenang sudah menjadi penguasa maka pertarungan yang ada menjadi kubu fansboy penguasa melawan haters. Fansboy akan selalu menjadi tameng apapun keadaan penguasa dan sebaliknya haters akan selalu nyinyir apapun kebijakan penguasa.
Contoh respon fansboy dan haters
Kenaikan BBM,
Fansboy... dulu menolak mati2an, saat penguasa idolanya yang menaikkan langsung mendukung mati-matian.
Haters ... menolah mati-matian karna yang menaikkan bukan penguasa idolanya.
Di medsos, para fansboy akan selalu pasang badan untuk mengcounter serangan pada haters. Sebaliknya para haters akan selalu mencari kesalahan sekecil apapun untuk menjadi bahan sindiran, celaan bahkan hujatan.
Apakah di negeri kita cmn ada 2 kubu ? Tentu tidak. Masih ada orang dan kelompok yang cerdas yang bisa bersikap kritis. Jika kebijakan penguasa positif mereka akan memberikan apresiasi dan sebaliknya jika kebijakan tersebut aneh dan tidak masuk akal maka mereka akan mengeluarkan kritikan-krtitikan. Sayangnya keberadaan mereka terjepit diantara pada fansboy dan hatersnya. Kita statement mereka positif untuk penguasa maka seketika mereka dituduh haters dan sebaliknya ketika mereka mengkritik seketika juga mereka dituduh fansboy.
Bagaimana membedakan kritikus dgn haters atau pendukung cerdas dengan fansboy. Sederhana saja.