Indonesia adalah negara kepulauan dengan produk rumput laut yang kaya. Namun, produk rumput laun dan perikanan lainnya masih belum diolah menjadi produk yang lebih menguntungkan. Padahal, jika sudah diproses nilai jual bisa naik 10 kali lipat.
Di Indonesia sendiri belum ada pabrik pengolahan rumput laut yang dapat memenuhi kebutuhan ekspor. Masalahnya, harga pabrik tersebut tidak murah, berkisar Rp 200 sampai 300 miliar satu pabriknya. Sampai saat ini rumput laut Indonesia diekspor mentah-mentah ke China dan Korea dan disana akan diproses lagi menjadi kosmetik dan obat-obatan yang kemudian akan dijual kembali ke Indonesia dengan harga yang jauh lebih mahal.
Presiden Joko Widodo juga menyuarakan perlunya proses lanjutan dari produk rumput laut, bisa dibuat menjadi tepung ataupun produk lainnya agar nilai jualnya semakin tinggi. Pelaku usaha agribisnis juga berperan sangat penting dalam menggerakan sektor ini. Pentingnya bisnis permodalan untuk menunjang para pelaku agribisnis juga sangat penting.
Pengembangan teknologi digital memang menjadi salah satu solusi untuk permasalahan ini. Adanya platform ekosistem agribisnis seperti Ekosis, Agromaret, dan Aruna juga menjadi pilihan yang tepat bagi para pelaku industri rumput laut.
Dengan menggunakan platform tersebut, para pelaku agribisnis sektor rumput laut dan perikanan akan mendapatkan berbagai manfaat seperti pemberian informasi pembeli, pemberian jasa permodalan, edukasi tentang pentingnya proses berkelanjutan, dan berbagai hal lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H