Lihat ke Halaman Asli

Sadrakh, Mesakh, Abednego dan Abraham, Manusia Merdeka!

Diperbarui: 6 April 2022   09:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sadrakh, Mesakh, Abednego dan Abraham, Manusia Merdeka!

Bacaan  Rabu 6 April  2022

Yoh 8:31  Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya:"Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar murid-Ku 32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." 33 Jawab mereka:"Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata : "Kamu akan merdeka?" 34 Kata Yesus kepada mereka:"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. 35 Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. 36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka" 37 "Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. 38 Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu." 39 Jawab mereka kepada-Nya:"Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka:"Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. 40 Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. 41 Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka:"Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah." 42 Kata Yesus kepada mereka:"Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku"

Renungan

Kaos hitam. Tulisan "MANUSIA MERDEKA" huruf kapital berwarna kuning. Apa makna manusia merdeka? Sungguhkah pemakainya manusia merdeka?

Bacaan Injil hari ini menarasikan kebenaran yang memerdekakan. Ketika orang-orang Yahudi yang mendengarkan pengajaranYesus banyak yang percaya kepada-Nya, Yesus mengajak mereka untuk naik ke kelas yang lebih tinggi dan berkualitas, yaitu benar-benar menjadi murid-Nya. Syarat untuk menjadi murid Yesus adalah tetap berada dalam firman-Nya. Dengan tetap berada dalam firman-Nya, mereka  akan mengetahui kebenaran dan kebenaran itu akan memerdekakan. Sejatinya Yesus Sang Kebenaranlah  yang memerdekakan murid-murid-Nya. Merdeka sejati. Bukan merdeka-merdekaan! Seperti apakah kebenaran yang memerdekakan itu?

            Bacaan pertama hari ini (bdk Dan 3:1-30) memberikan ilustrasi. Sekali peristiwa  raja Nebukadnezar menghukum Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang tidak mau memuja dewanya dan emoh menyembah patung emas yang didirikannya. Di hadapan raja, dengan tegas mereka menyatakan bahwa jika Allah yang dipuja sanggup melepaskan, Ia akan melepaskan dari perapian yang menyala-nyala dan dari  tangan raja. Namun seandainya tidak, hendaklah raja mengetahui,  bahwa mereka tidak akan memuja dewanya dan tidak akan menyembah patung emas yang raja dirikan.

            Nebukadnezar amat sangat marah. Dengan kegeraman dahsyat ia perintahkan agar mereka dicampakkan dalam perapian yang tujuh kali lebih panas dari biasanya.  Dalam keadaan terikat, mereka  dicampakkan ke dalam perapian yang luar biasa panasnya. Bahkan begitu panasnya membuat para pengangkatnya tewas.

Nebukadnezar terkejut saat melihat perapian. Mereka berjalan-jalan di tengah nyala api seraya bernyanyi memuji Tuhan Allah."Bukankanh tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu? Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka dan yang keempat itu seperti anak dewa"

Nebukadnezar memanggil mereka keluar dari api. Mereka keluar dengan rambut di kepala tidak hangus, jubahnya tak berubah, tanpa bau kebakaran pada mereka. Tubuh mereka tak mempan dimakan api. Nebukadnezar akhirnya memuji Allah Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Ia keluarkan perintah untuk menyembah Allah mereka dan dilarang melakukan penghinaan terhadap Allahnya.

            Itulah gambaran kebenaran yang memerdekakan. Sadrakh, Mesakh dan Abednego adalah manusia-manusia merdeka, yang melulu mengandalkan Allah dalam kehidupannya. Orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya dipanggil untuk selangkah lebih maju, menjadi benar-benar murid-murid-Nya. Yaitu dengan tetap berada, setia dan bertahan dalam firman-Nya, apapun yang terjadi. Mereka akan mengalami kemerdekaan, ketika tetap berada dalam firman-Nya. Tetap memilih berada dalam kebaikan, kebenaran dan keindahan, meskipun ada niat dan kesempatan memilih yang sebaliknya. Yaitu  kejahatan, kesesatan dan kengawuran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline