Bacaan Senin 29 November 2021
Mat 8:5 Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: 6 "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita." 7 Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya." 8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. 9 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." 10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel. 11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,
Renungan
Berpisah 23 tahun dengan ibu dan bertemu, bagaimana rasanya? Adalah Riatus Solikhah (23), sejak orok berpisah dengan ibu kandungnya. Warga Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur ini tak menyangka bakal bertemu dengan Yeti, ibu kandungnya. Sewaktu cuti hamil, ibu angkatnya menyarankan agar Ria mencari ibu kandungnya sendiri. Ria tidak tahu alamat ibu kandungnya. Ia bingung hendak mencari ke mana.
Saat merapikan berkas-berkas di dalam lemarinya, ia menemukan kuitansi biaya persalinannya. Atas saran suami, Ria menshare kuitansi itu ke grup Facebook Informasi Warga Jember (IWJ), Kamis 18 November 2021 sekitar pukul 07.30 WIB. Dari sanalah, proses pencarian ibu kandung Ria dilakukan denan bantuan para relawan grup Facebook (IWJ). Mereka berhasil menemukan ibu kandung Ria pada pukul 23.00 WIB. "Besoknya kami langsung dipertemukan," ujar Ria (lih.Kompas.com)
Andaikata Ria menutup diri pada saran ibu angkat dan suaminya, dapat dipastikan Ria tidak akan menemukan kembali ibu kandungnya. Sikap membuka diri pada masukan ibu angkat, suami dan gup IWJ, mengubah hidupnya.
Bacaan Injil hari ini menarasikan Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum. Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."
Perwira itu membuka diri. Ia berinisiatif mendatangi Yesus. Ia menshare keprihatinannya. Hambanya sakit lumpuh, terbaring dan menderita. Gayung bersambut. Yesus menanggapinya : "Aku akan datang menyembuhkannya!"
Perwira itu semakin membuka diri di hadapan Yesus. Meski seorang perwira, namun saat berhadapan dengan Yesus, ia tahu menempatkan diri. Ia kenal jati diri Yesus sebagai tuan, dirinya sebagai hamba.
Sebagai tuan, Yesus berkuasa memerintah dirinya yang adalah hamba-Nya "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." Pernyataan yang mengungkap betapa keterbukaan perwira ini semakin merasuki relung-relung hati.