Rasa rasanya aku agak takut dengan berseliweranya berita dimedia sosial yang menghiasi beranda beberapa medsosku. Hal ini berhubungan dengan kondisiku yang sudah 2 hari ini batuk berdahak dan tenggorokan gatal sangat..
Mau shalat tarawih saja agak enggan karena malu entar dianggap pembawa pirus.. Yang akhirnya harus shalat tarawih sendirian di mushala dalam rumahku.. Mungkin batuk di jaman ini dianggap hal yang menakutkan bagi sebagian orang...yah karena wis jamane kayakie... Puasa sudah berjalan beberapa hari ini dan alhamdulillah belum bolong dan semoga saja lancar jaya sampai nanti akhir.. Mau ikut pengajian di pondok sebelah pun rasanya enggan karena lagi batuk begini.. Pokoknya sesuai aturan pemrentah nyong ora nangendi endi.. Prengasane lagi sosial distancing.. Jebule watuk singarane watuk ya watuk juga.. Dan pembatasan sosial berksala besar di beberapa daerah membuatku ora bisa jalan jalan..sekolan anak juga lockdown ora buka.. Jadi sekolahnya lewat tvri padahal masih butuh bimbingan giru yang sebenarnya kami tidak punya bakat mengajar atau menjadi guru meski sekolane aku sampai sarjana..
Rasa rasanya dunia ini akan gimana aku nggak tau.. Corona makin bertambah saja angka kejangkitanya.. Aku nyimak dibeberapa media sosial membuatku agak enggak yakin kalau akhir puasa atau tepatnya lebaran corona akan berakhir.. Sementara aku melihat tetangga dan para pekerja yang biasanya bekerja mencari nafkah dan berpenghasilan harian mulai kebingungan.. Mau apalagi..
Melihat postingan kemenkes rasanya kok ra lubar bar to yoooo.. Aku wis pengen playon plesiran.. Ngajak anak anak dan istri jalan jalan... Ach..
Aku sudah lockdown mandiri tapi diluaran sana tepatnya dijalanan banyak juga warga yang aktifitas seperti biasa.. Aku nggak menyalahkan mereka.. Hal ini karena kebutuhan ekonomi yang mengharuskan mereka tetap bekerja.. Kadang tanpa masker mereka berjuang untuk mencari rizki.. Untunglah pekerjaan ditempat saya masih banyak sehingga mereka tidak pusing..
Peristiwa yang tak pernah aku alami ini membuatku tak punya cara agar kami selalu bahagia bersama keluarga..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H