Lihat ke Halaman Asli

Pemanfaatan Limbah Sampah Plastik dengan Konsep Ecobrick oleh Mahasiswa KKN UINSAIZU kelompok 41

Diperbarui: 24 Agustus 2023   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelaksanaan Sosialisasi dan Pelatihan Ecobrick

(dokumentasi pribadi)

BANYUMAS - Plastik merupakan limbah anorganik yang susah diolah namun paling banyak digunakan, penggunaan bahan plastik dalam kehidupah sehari-hari akan menimbulkan penimbunan sampah dalam jumlah yang besar.

Saat ini, sebagian besar produk yang diproduksi tidak memikirkan bagaimana akan membuangnya atau mengolahnya. Banyak cara dalam mengelola sampah plastik agar tidak berdampak bagi ekosistem, salah satunya dengan konsep Ecobrick. Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-biological untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali. Yang bertujuan untuk mengurangi sampah plastik, serta mendaur ulangnya dengan media botol plastik untuk dijadikan sebagai media yang berguna.

Pada hari selasa (22/08/2023) kelompok KKN 41 Universitas Islam Negeri Prof.  K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto yang diketuai oleh Ardiyansyah Setiya Wijaya sukses menyelenggarakan program kerja unggulan "Sosialisasi dan Pelatihan Ecobrick" di Desa Rawalo, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas yang melibatkan ibu-ibu PKK di Desa tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi dalam pemanfaatan limbah sampah plastik yang ada di Desa Rawalo.

Kegiatan dimulai pada pukul 09.30 di Balai Desa Rawalo dengan dihadiri oleh 19 peserta yang berasal dari ibu-ibu kader Pemberdayaan Kesejahteraan keluarga (PKK) yang diketuai oleh Ibu Amiarti, mereka sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Pelaksanaan sosialisasi diawali dengan pembukaan yang diisi oleh ketua. Selanjutnya pemaparan materi yang diisi oleh dua pemateri yaitu Feni Wafaul Amanah sebagai pemateri pertama dan Ardiansyah Setiya Wijaya sebagai pemateri Kedua.

Praktek Pembuatan kursi dari Ecobrick

(dokumentasi pribadi)

Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan praktek pembuatan ecobrick yang  melibatkan ibu-ibu dari kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yaitu pertama, memotong sampah yang berukuran besar menjadi lebih kecil. Yang kedua memasukan sampah yang sudah dipotong-potong ke dalam botol air mineral dengan bantuan bambu atau paralon kecil sampai botol terisi penuh dan padat. Setelah hal tersebut dilakukan lalu dari botol-botol  yang sudah diisi dengan sampah hingga padat dibuat menjadi sebuah kursi dengan menyatukan 19 botol menjadi sebuah lingkaran dengan bantuan bahan tali rafia dan lakban bening serta alat gunting. Lalu dilapisi dengan kardus dan dibungkus dengan kain yang sudah di jahit menyesuaikan dengan bentuk ecobrick yang sudah disatukan.

Program unggulan ini diharapkan menjadi sebuah langkah awal dalam mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan. Dan semoga program ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat terkhususnya masyarakat Desa Rawalo, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas untuk lebih peduli terhadap masalah sampah plastik dan berperan aktif dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di Desa tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline