SURABAYA, INDONESIA -
Tarissa Diandra Putri Wibowo, mahasiswi program Internasional Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga angkatan 2021, mengikuti program clinical exchange yang diselenggarakan oleh Standing Committee on Professional Exchange (SCOPE) dari Center for Indonesian Medical Students' Activities (CIMSA) di Chung-Ho Memorial Hospital, Kaohsiung Medical University, Taiwan. Proses pendaftaran program ini cukup sederhana. Calon peserta memilih negara tujuan dengan memeriksa Exchange Booklet pada Paket Pendaftaran untuk mengetahui daftar negara yang tersedia beserta persyaratan khususnya. Setelah itu, peserta mengisi formulir pendaftaran melalui Registration Page dan melampirkan CV, Surat Motivasi, Foto ID, serta SCOPE TnC. Setelah pengumuman hasil melalui website, peserta yang lolos akan menerima Akun Database International Federation of Medical Students' Associations (IFMSA) untuk mengunggah dokumen tambahan secara tepat waktu. Program yang berlangsung selama empat minggu ini memberikan pengalaman intensif di Departemen Bedah Saraf (Neurosurgery) dan Ortopedi (Orthopedics), dengan agenda terstruktur dan fokus pada penerapan prosedur medis terkini.
Pada minggu pertama, Tarissa dikenalkan pada lingkungan Departemen Bedah Saraf, termasuk sistem kerja dan fasilitas medis. Ia menghadiri morning meeting, visite pasien, dan mengamati berbagai prosedur bedah, seperti laminectomy, craniotomy, dan cranioplasty. Salah satu momen menarik adalah partisipasinya dalam prosedur spinal discectomy serta kehadirannya di Opening Ceremony dan Gala Dinner 17th Asian Australian Congress of Neurological Surgeons (AACNS) 2024 di Kaohsiung Exhibition Center, yang mempertemukan pakar medis dari berbagai negara.
Minggu kedua diisi dengan kunjungan ke fasilitas kesehatan di Pingtung Village untuk mempelajari sistem pelayanan kesehatan berbasis komunitas. Setelahnya, Tarissa kembali ke rumah sakit untuk observasi prosedur kompleks, seperti skull base tumor removal dan operasi endoskopi tulang belakang. Diskusi pengajaran dan teaching rounds semakin memperkaya wawasannya tentang pengelolaan pasien.
Pada minggu ketiga, Tarissa beralih ke Departemen Ortopedi. Hari pertama diawali dengan menghadiri guest lecture oleh Dr. Chris Finkemeior dengan topik "Challenge in treatment of complex proximal femur fracture." Agenda selanjutnya mencakup observasi dan partisipasi dalam prosedur seperti koreksi polydactyly, total knee replacement, hingga posterior cruciate ligament replacement. Selain itu, kelas yang membahas kasus ortopedi memberikan pemahaman tentang inovasi bedah modern.
Minggu terakhir menutup pengalaman dengan fokus pada asistensi dan observasi berbagai prosedur, seperti pengangkatan implan, tendon transfer, dan perbaikan ligamen. Aktivitas ini didukung oleh sesi kelas mendalam, menjadikan program ini kesempatan luar biasa bagi Tarissa untuk memahami praktik medis di institusi bertaraf internasional.