Jagung di Indonesia telah menjadi salah satu makanan pokok yang banyak disukai. Di Indonesia, khususnya Jawa Timur, telah menjadi sentra tanaman Jagung. Mojokerto merupakan salah satu kota yang menyumbang jumlah produksi jagung pada total produksi nasional. Seperti yang terlihat di Kecamatan Gondang, Desa Tawar, dimana tanaman yang mendominasi adalah tanaman jagung, padi, dan tebu. Potensi akan hasil panen yang memadai di Desa Tawar sebenarnya dapat tercapai.
Akan tetapi, pihak kelompok tani di Desa Tawar mengeluhkan adanya beberapa permasalahan seperti kurangnya varietas jagung yang dapat tumbuh di Desa Tawar, serta kurangnya optimalisasi penggunaan pupuk kandang di Desa Tawar. Oleh karena itu, Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari Universitas Airlangga membentuk sebuah program Farmers Meeting pada tanggal 8 Juli 2024 yang bekerja sama dengan PT. Panah Merah dan PT. Syngenta Indonesia untuk turut mendiskusikan upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk membantu industri pertanian Desa Tawar.
Potensi tanaman jagung di Desa Tawar sangat besar, sehingga kami mengadakan program Farmer Meeting yang berfokus pada pemberian materi dan edukasi terkait budidaya tanaman jagung yang optimal untuk hasil panen yang maksimal. Pelaksanaan kegiatan ini didasarkan pada penerapan visi pembangunan dunia berkelanjutan, yakni SDG 1 (Tanpa Kemiskinan), SDG 2 (Tanpa Kelaparan), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). Penyampaian materi dan edukasi dilakukan oleh pihak PT. Panah merah dan PT. Syngenta Indonesia. Materi yang disampaikan berkaitan dengan pemilihan bibit unggul, pengolahan lahan, perawatan pemupukan, pengendalian hama penyakit, dan pengairan. Pemberian materi oleh PT. Panah Merah/dokpi
Pemberian materi oleh PT. Syngenta Indonesia/dokpri
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI